Seorang Kakek Mendadak Tewas Terjatuh dari Pagar Usai Bacok 3 Tetangga

Karena kalap, JN membacok Andi Hajak hingga mengenai lutut serta lengan. Menantu korban, Daeng Tongi (26) yang hendak melerai, turut menjadi sasaran.

Editor: Tommy Kurniawan
(Shutterstock)
Ilustrasi tewas 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang kakek di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, membacok tiga tetangganya.

Peristiwa yang terjadi Desa Massamaturu, Kecamatan Polongbangkeng Utara ini bermula saat JN (70) sedang mengeluarkan sapi miliknya dari kandangnya untuk digembalakan pada Senin (11/10/2020) sekitar pukul 07.00 Wita.

Baca juga: Reaksi Tak Terduga Nathalie Holscher Kala Ade Londok Sebut Sule Mau Menikahinya Cuma Karena Kasihan

Baca juga: Mantan Pacar Chef Juna Akhirnya Menikah, Atries Angel Dinikahi Sosok Pebalap Berprestasi Ini

Baca juga: VIRAL Surat Minta Tolong Najwa Shihab, Bikin Netizen Heboh, Akhitnya Beri Penjelasan, Sengaja Bikin?

Baca juga: Abidzar Kecewa dan Sedih dengan Rahasia yang Disimpan Umi Pipik, Sebut Tahu Karena Temukan Benda Ini

JN kemudian terlibat cekcok dengan tetangganya Andi Hajak Tompo (55) terkait utang piutang.

Karena kalap, JN membacok Andi Hajak hingga mengenai lutut serta lengan.

Menantu korban, Daeng Tongi (26) yang hendak melerai, turut menjadi sasaran.

Akibatnya, tangan kiri Daeng Tongi (26) terluka.

Suami Daeng Tongi, Andi Ismail Nai (27) yang menyaksikan istri dan orangtuanya dianiaya langsung merebut parang dari tangan JN.

Sama seperti istrinya, Andi Ismail Nai mengalami luka di bagian tangan.

"Saya rampas parang dari tangannya dan suruh pulang, karena saya kenal baik dengan dia (JN)" kata Andi Ismail Nai saat dikonfirmasi langsung Kompas.com.

Ketiga korban kemudian melapor ke Mapolsek Polongbangkeng Utara.

Sementara JN memilih masuk ke rumahnya dan kembali mengambil sebilah parang.

Sejumlah warga yang berdatangan berusaha menenangkan JN.

"Saat itulah almarhum memanjat pagar dan terjatuh kemudian meninggal dunia" kata Kapolsek Polongbangkeng Utara AKP Andi Herman.

JN kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjjonga Daeng Ngalle.

Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Korban sendiri saat ini telah disemayamkan di rumah duka dan tidak ada tanda tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban" kata Andi Herman.

Puluhan aparat kepolisian sendiri saat masih bersiaga di lokasi kejadian guna menghindari aksi balasan dari kedua belah pihak.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved