Bikin Geger Pengunjung Pasar Atas Sarolangun, Ikan 'Raksasa' Seberat 38 Kg Dijual

Seorang warga Kabupaten Sarolangun menjadi pusat perhatian di Jambi gara-gara seekor ikan tapah. Ya, Iron (34) warga Sarolangun itu menjual

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini

Bikin Geger Pengunjung Pasar Simpang Jambi, Jual Ikan Tapah 38 Kg

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang warga Kabupaten Sarolangun menjadi pusat perhatian di Jambi gara-gara seekor ikan tapah.

Ya, Iron (34) warga Sarolangun itu menjual ikan tapah yang bobotnya 38 kilogram

Ikan tapah itu sangat besar, sehingga Iron tidak bisa membawanya secara biasa.

Tubuh ikan yang besar membuat Iron harus membawa ikan raksasa tersebut ke Pasar Atas Sarolangun menggunakan mobil pikap.

Sontak hal itu menjadi perhatian warga di sekitar Simpang Jambi.

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana cara Iron menangkap ikan sebesar itu.

Kata Iron, ia hanya sebagai penjual saja, bukan sebagai penangkap ikan tapah.

Warga di Sungai Tembesi yang menangkap ikan tersebut menggunakan perangkap menteban atau yang lebih dikenal dengan sebutan ambat.

Ia paling sering menjual ikan tapah dengan bobot yang luar biasa.

Yang terberat, Iron bisa menjual ikan tapah 86 Kg yang didapat dari sungai yang sama.

Bagaimana cara mengangkat ikan sebesar itu dari sungai?

Untuk mengangkat ikan tapah raksasa dari sungai memang ibutuhkan keahlian khusus.

Ada musim dan waktu tertentu untuk menangkap ikan tersebut.

"Kito tinggok cuaca, kalau air dalam dan ado petir biasonyo ikan ni keluar," kata iron sambil memegang ikan besar tersebut, Minggu (11/10/2020).

Apa ikan tapah bisa diperoleh tiap hari?

Iron mengatakan belum tentu bisa mendapatkan ikan tapah setiap hari, apalagi jika kondisi cuaca sedang kurang baik.

"Kami biasa jual di pasar, kami potong-potong diecer, dengan untung per Kg Rp 3000," katanya.

Beberapa sumber menyebutkan ikan tapah atau Wallago adalah marga beberapa ikan berkumis (Siluridae) pemakan daging (karnivora) berukuran besar dari Asia tropika.

Sampai saat ini, tercatat ada lima jenis anggotanya.

Jenis paling umum yaitu tapah asia Wallago attu.

Nama 'tapah' diambil dari nama kota di negeri Perak, Malaysia yang dikenal sebagai tempat ditemukannya banyak Wallago attu.

Di sungai-sungai Kalimantan hidup tapah Wallago leeri yang berwarna hitam.

Di Jambi, ikan tapah juga hidup di sungai-sungai besar, seperti Sungai BatangharI.

(tribunjambi/Rifani Halim)

Ikan Tapah (Wallago)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Siluriformes
Famili: Siluridae
Genus: Wallago (Bleeker, 1851)
Sinonim: Silurodon Kner, 1866, Wallagonia Myers, 1938

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved