Kisah Anggota Kopassus yang Tertancap Granat Di Punggng Hingga Dicari Soeharto
Itulah sekelumit kisah Kolonel Inf Agus Hernoto di buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus.
TRIBUNJAMBI. COM - Alkisah, dalam satu pertempuran pelor menembus kaki kirinya, sementara pecahan granat tertancap di punggung kanannya. Agus tersungkur.
Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya.
Itulah sekelumit kisah Kolonel Inf Agus Hernoto di buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus.
Diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, buku tersebut sengaja dimunculkan bertepatan dengan ulang tahun ke-65 Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Minggu (16/4/2017).
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), sudah sejak 1952, pasukan baret merah yang awalnya bernama Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) ini terus mempertahankan keutuhan NKRI.
Dalam catatan sejarah TNI, Kopassus terlibat dalam berbagai operasi berat, antara lain penumpasan DI/TII, PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja, pembebasan sandera di Don Muang, dan lainnya.
Berbagai operasi tersebut dijalankan dengan senyap dan tak terdeteksi. Untuk itulah, buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus ada.
Buku ini mengisahkan Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu yang tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus.
Buku Legenda Pasukan Komando ini mengisahkan Kolonel Inf Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu yang tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus.
Sebagai anggota, Agus saat itu mendapat tugas memimpin Operasi Banteng I dalam rangka pembebasan Irian Barat.
Kakinya terpaksa harus diamputasi karena tertembak tentara Belanda.
Agus lalu dikeluarkan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) karena cacat.
Namun, dia lantas dibela oleh atasannya, Benny Moerdani.
Akibatnya, Agus dan Benny malah dikeluarkan dari RPKAD
Sekeluarnya dari Kopassus, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno.