Fajar Manfaatkan Tiga Hektare Kebun Orang Tuanya, Hingga Bisa Pasarkan Produk Kopi Olahan Sendiri

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Fajar mahasiswa Unja memanfaatkan kebun kopinya seluas 3 hektare di Kecamatan Siau, Kabupaten Merangin, untuk diolah.

Ia dibantu bapak dan kakaknya dengan membuat dan mengolah kopi secara mandiri.

Produk kopinya saat ini sudah dipasarkan di Kecamatan Muara Siau dan sekitarnya.

Harga jualnya yakni Rp 5.000 dalam satu kemasan dan Rp 42.000 per kg.

• Nikita Willy Galau Tunda Nikah, Karena Tempat Acara Pernikahan Tidak Bisa Digunakan, Kenapa?

• Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemkab Tanjabbar Siapkan Tiga Tempat Isolasi dan 70 Tempat Tidur

• Bagaimana Nasib Ferdinand Hutahaean Usai Keluar dari Partai Demokrat? Sebut Tunggu Tanggal Mainnya

Selanjutnya Fajar akan berinovasi lagi dalam pengembangan turunan produk kopinya, dan rencananya kan menjadi UMKM.

"Di harapkan nantinya lebih banyak lagi ide2 usaha dari anak muda terutama di bidang kopi dan dengan adanya usaha kopi ini masyarakat lebih banyak lagi menanam tanaman kopi yg memiliki prospek bagus," ungkapnya.

Dengan produktifitas kopi robusta yang tinggi, Maka tak heran di kebun seluas 3 hektare milik fajar bisa menghasilkan kopi sebanyak 2,5 ton pada saat musim panen dalam setahun.

Dari hasil kebun itu fajar secara mandiri mengolah produk kopi miliknya, produk kopi itu ia namai Kopi Robusta Puti Daber.

Nama Puti daber sendiri diambil dari nama air terjun yang menjadi wisata ikonik di desanya.

kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi Sehingga rasanya lebih pahit dan kuat, berbeda dengan arabica yang cendrung memiliki rasa asam.