Campus Blitz

Novika, Mahasiswi Manis STIKOM Dinamika Bangsa Ini Aktif Berorganisasi, Lulus Tepat Waktu

Novika kerap dipanggil dengan Vika, perempuan cantik kelahiran Bagan Jaya 25 November 1996, lebih tepatnya berusia 24 tahun

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/ADE SETYAWATI
Novika kerap dipanggil dengan Vika, mahasiswi STIKOM Dinamika Bangsa 

Aktif di Organisasi, Kuliah Tetap Lulus Tepat Waktu

Laporan Wartawan Tribun Jambi Ade Setyawati

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Novika kerap dipanggil dengan Vika, perempuan cantik kelahiran Bagan Jaya 25 November 1996, lebih tepatnya berusia 24 tahun, dia telah menyelesaikan kuliah S1 dengan jurusan Sistem Informasi pada UNAMA yang sebelumnya di kenal dengan STIKOM Dinamika Bangsa.

Wanita cantik ini, setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya, ia berencana untuk melanjutkan pendidikan magister di UNAMA dan di samping itu dia juga aktif di berbagai organisasi, seperti KSR PMI dan juga ia sering terlibat di kepanitiaan event kampus.

"Untuk organisasi internal kampus 1 UKM KSR PMI UNAMA Jambi dan jika di eksternal terlibat sebagai relawan Palang Merah Indonesia, dan juga sering terlibat event kampus seperti HUT kampus, orientasi Maba, pemilihan Presma, wisuda kampus, event UKM sendiri maupun event kegiatan external juga sering mewakili UKM".

Novika kerap dipanggil dengan Vika, mahasiswi STIKOM Dinamika Bangsa. Bersama HBA
Novika kerap dipanggil dengan Vika, mahasiswi STIKOM Dinamika Bangsa. Bersama HBA (Istimewa)

Meskipun aktif di organisasi internal kampus maupun external, ia juga masih menyelesaikan kuliahnya dengan tepat waktu, itu bukan penghalang baginya untuk tetap aktif.

Baginya organisasi itu bisa memberikan pelajaran dan pengalaman, baik suka maupun duka yang tidak bisa di dapat di ruang kelas kampus.

Meskipun organisasi sangat berkesan dan berharga, banyak hal yang menyedihkan di alami, meskipun begitu tidak membuat nya kehilangan semangat ataupun menyerah.

"Waktu awal merintis dan mendirikan organisasi KSR PMI di kampus, agak sedih karena banyak yang meremehkan dan banyak yang tidak mendukung."

"Selain itu juga momen berat ketika mau pertunjukan di salah satu event kampus H-1 acara anggota yang sudah siap untuk penampilan malah berhenti,"

"Tapi di balik itu ada anggota lain yg masih peduli bahkan masih bisa bertahan sampai sekarang walaupun telah di remehkan oleh orang".

Meskipun ada momen sedih yang dialami, banyak juga momen membahagiakan yang ia rasakan, momen di mana kebahagiaan yang ia rasakan hanya ia dapatkan di organisasi tersebut.

Ia juga selalu menikmati setiap momen yang ia lalui, karena baginya melakukan yang ia senangi dan menikmati momen adalah dua hal penting untuk menjalani semuanya dengan hati.

"Momen berkesan yang di alami saat satu moment ketika turun aksi bencana Karhutla di Suku Anak Dalam dan ada satu moment yang sangat menyentuh,"

"Yaitu saat ada satu anak SAD yg deket dengan saya padahal baru dua kali bertemu dan saat itu saya ajak dia untuk ikut ke kota tapi dia tidak mau dan malah bilang,"

"Enak di sini kakak suasananya damai, tidak ada pertengkaran atau perkelahian dan kami juga bisa bebas bantu orangtua ke hutan, sedangkan orang kota bentar-bentar bertengkar atau berkelahi".

Ia juga mengatakan harapannya dan pesan nya kepada anak-anak generasi bangsa sebagai berikut kita adalah harapan, harapan bagi keluarga, harapan bagi daerah dan harapan bagi negeri ini, dari kecil kita telah selalu berusaha untuk mencapai sesuatu mulai ketika masih dalam kandungan kita selalu bisa melalui prosesnya, dan sekarang ketika impian telah di depan mata kenapa kita harus menyerah, carilah motivasi dalam diri kita sendiri tidak hanya dari orang luar karna cuma kita yg mengerti bagaimana kita dan harus kemana kita.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved