Pasien Covid-19 di RSUD Ahmad Ripin Curhat, Keluhkan Fasilitas dan Minim Protap Kesehatan

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Pasien positif Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) di Kabupaten Muaro Jambi terus saja bertambah.

Itu membuat segala pelayanan dan fasilitas di ruang isolasi RSUD Ahmad Ripin menuai protes dari pasien yang diisolasi tersebut.

Seperti curhatan seoarang pasien yang diisolasi di RSUD Ahmad Ripin yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sayangnya tempat mereka diisolasi tidak memenuhi standar protap kesehatan dan minimal fasilitas.

Pasien tersebut mengakui selama menjalani isolasi di RSUD Ahmad Ripin kurang pelayanannya. Dia merasa hidupnya dibatasi, karena semua aktivitasnya terbatas dalam ruang isolasi.

• Kantor DPRD Bungo Tutup Dua Hari, Ada Stafnya yang Positif Covid-19

• Inilah Inovasi Speaker Multifungsi Terbaru di Akhir 2020

• Harga Toyota Fortuner Oktober 2020 Diskon 30 Juta, Cek Harga Fortuner di Jambi

"Saroh nian kami dikurung dalam ruangan ini, kita sehat pun akan jadi sakit, kita ikut diisolasi ini tujuan nya menjalani masa pemulihan agar tak menularkan penyakitnya banyak orang," jelasnya.

Ia juga mengeluhkan perlengkapan kesehatan untuk pasien yang masih belum memadai. Selain itu ia kesulitan untuk cuci tangan.

"Tempat cuci tangan dak ado, masker dua hari sekali,tak hanya itu kami tersebut juga mengeluhkan makanan yang ala kadarnya, sehingga antara suka tidak suka, makanan harus disantap tiap harinya, kito dak kena virus jadi keno nih," katanya.

Selain itu ia juga mengatakan tiap hari minum obat, yang telah ditentukan tim medis, obat tersebut harus habis di minum. Sehingga membuatnya jenuh dan ingin isolasi mandiri.

"Minum pel terus tiap hari, kalau macam tu lebih baik isolasi mandiri dirumah masing-masing kalau minum pel be gawe," tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan Tribunjambi.com lagi konfirmasi kepihak dinkes dan rumah sakit.