Pakar Kasih, Solusi Efektif Bantu Perekonomian Warga Kota Jambi Yang Terdampak Covid-19

 Sudah sekitar tujuh bulan pandemi Covid-19 ini melanda Indonesia. Hingga Minggu (4/10/2020) data dari pemerintah ada 303.498 orang positif terpapar Covid-19. Angka kasus positif ini terhitung sejak pemerintah mengumumkan pasien pertama pada 2 Maret 2020 lalu.

 Di Provinsi Jambi, hingga Minggu (4/10/2020), sudah 593 masyarakat yang positif terpapar Covid-19. Dari jumlah itu ,yang sudah sembuh sebanyak 281 orang. Serta yang meninggal ada 14 orang.

 Dari 11 kabupaten kota di Provinsi Jambi, angka terkonfirmasi positif Covid-19 paling banyak ada di Kota Jambi, yakni 242 kasus. Pasien sembuh sebanyak 87 orang, meninggal 4 orang, serta yang masih menjalani perawatan sebanyak 151 orang.

 Jauh sebelum angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Jambi meningkat hingga 242 itu, Pada akhir Maret 2020 Wali Kota Jambi Dr H Syarif Fasha mengambil kebijakan, mengeluarkan surat instruksi menutup seluruh tempat hiburan dan rekreasi umum di Kota Jambi hingga 6 April 2020. Jam malam dibatasi hingga pukul 21.00 WIB.

• Kapolda Jambi Ikuti Upacara Peringatan HUT Ke-75 TNI di Balai Prajurit Makorem 042/Gapu

• Sangar 3 Satuan Elite TNI Ini, Dianggap Hantu oleh Teroris, Keberadaan & Personelnya Dirahasiakan

• Dinas Lingkungan Hidup Serahkan Bantuan Kasur untuk Pasien Covid-19 di Muaro Jambi

 Tidak ada pedagang yang berjualan lewat pukul 21.00. Pemerintah dan pihak terkait melakukan patroli agar instruksi wali kota tersebut berjalan dengan baik. Otomatis,  perekonomian di Kota Jambi seperti lumpuh.

 Banyak warga yang kehilangan pekerjaan. Baik itu buruh kasar, tukang ojek ataupun pedagang. Perekonomian agak sedikit pulih, ketika angka positif Covid-19 sudah berkurang adaptasi kehidupan baru atau relaksasi di berbagai bidang dilakukan. Namun itu tidak berlangsung lama. Cuma beberapa bulan. Angka positif Covid-19 terus menanjak naik.

 28 September 2020, Wali Kota Jambi kembali membuat kebijakan memberlakukan jam malam untuk 14 ke depan. Seluruh tempat hiburan dan rekreasi umum ditutup. Melihat cukup banyak warga yang terdampak akibat Covid-19 ini, Wali Kota Jambi membuat kebijakan dengan tujuan untuk memulihkan roda perekonomian di Kota Jambi.

 Dibuatlah  program Padat Karya Tunai Kali Bersih atau disebut Pakar Kasih. Program ini ditujukan kepada warga benar-benar  terkena dampak ekonomi akibat Covid-19. Pemkot Jambi menganggarkan dana sekitar Rp 3 miliar untuk program ini.

 Dana tersebut digunakan untuk pembersihan sungai di  23 lokasi di Kota Jambi. Sekitar 1.102 orang pekerja dibutuhkan untuk pembersihan sungai.

Program ini cukup ampuh, yang mendaftar pun ribuan. Sebab, per satu hari warga yang ikut program ini diberi gaji sebesar Rp 110 ribu bersih, diluar uang makan minum.

 Seleksi pun dilakukan. Tidak semua yang mendaftar diterima. Tapi, yang mendaftar ribuan warga.

• RUU Cipta Kerja Tinggal Menunggu Pengesahan, Buruh Bakal Dibayar Lebih Rendah? Ini Penjelasannya

• Download Lagu MP3 Hoolala - Yura Yunita Lagu yang Bikin Semangat, Lihat Video Klipnya

• KPU Kota Jambi Segera Rekrut KPPS dan Linmas

Program ini dilaksanakan ada 10 hari kerja dan ada yang 20 hari kerja. Bisa dibayangkan, jika mereka bekerja selama 20 hari, upah yang didapat Rp 2.200.00. atau 10 hari kerja dapat Rp 1.100.000.

Program ini cukup antusias disambut warga yang memang sangat membutuhkan. Rp 3 Miliar uang yang beredar di masyarakat untuk penguatan ekonomi. Selain itu,sungai-sungai di Kota Jambi juga bersih dan bisa mengurangi dampak banjir di musim penghujan belakangan ini.

Ada baiknya, program ini patut dicontoh pemerintah provinsi ataupun pemerintah kabupaten lain di Jambi. Sedikit banyak, program ini jika dilakukan bisa mengurangi beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19 yang kita tidak tahu kapan akan berakhir ini.

11 kabupaten kota plus 1 provinsi jika punya program seperti Pakar Kasih ini, itu bisa membantu masyarakat. Semoga, Pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, agar perekonomian kita bisa menjadi pulih seperti sediakala.