Jubir Satgas Covid Positif

Bupati Adirozal Pertanyakan Jambi Tingkatkan Status Covid-19 Kerinci, Soroti Dua Kecamatan

Peningkatan status dari zona kuning menjadi zona orange tersebut menjadi pertanyaan besar bagi Bupati Kerinci, Adirozal.

Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/heru pitra
Bupati Kerinci Adirozal. 

Bupati Adirozal Pertanyakan Peningkatan Status Covid-19 Kerinci

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi belum lama ini menaikkan status Kabupaten Kerinci dari zona kuning menjadi zona orange risiko penyebaran Covid-19.

Hal ini disebabkan adanya peningkatan kasus positif Covid-19 di Kerinci.

Namun peningkatan status dari zona kuning menjadi zona orange tersebut menjadi pertanyaan besar bagi Bupati Kerinci, Adirozal.

Pasalnya, penambahan kasus positif Covid19 di Kerinci hanya terjadi di dua kecamatan, yakni Keliling Danau dan Danau Kerinci Barat.

Adirozal juga mempertanyakan bagaimana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi menentukan peningkatan status zona, apakah melalui besar wilayah, jumlah penduduk, atau jumlah yang terkonfirmasi Covid-19.

"Kita minta kejelasan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi mengenai peningkatan status ini. Kerinci hanya ada beberapa penambahan, itu sebagian sudah ada yang sembuh, kok bisa masuk zona orange," kata Adirozal, Senin (5/10/2020).

Bupati dua periode itu menambahkan, jumlah warga yang positif Covid-19 di Batanghari dan Bungo lebih banyak dari Kabupaten Kerinci. Bahkan kasus kematian di Batanghari juga lebih banyak dari Kerinci.

"Namun Batanghari dan Bungo masih zona kuning, sedangkan Kerinci ditetapkan zona orange," ujar Adirozal.

Bayi Positif Covid-19 di Kerinci Isolasi Mandiri di Rumah, Heran Ibunya Negatif, Hermendizal : Besok Swab Lagi

BYM salah seorang bayi laki-laki usia 0 tahun asal Telago Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, positif Covid-19.

Bayi malang tersebut terpapar dari screening rapid diagnostic test (RDT) Reaktif, dan kini diisolasi mandiri di rumahnya, di Kecamatan Keliling Danau.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal.

Ia mengatakan, untuk BYM dilakukan isolasi mandiri di rumah, karena bayi tersebut baru lahir dan tidak bisa diisolasi di RSUD MHA Thalib Kerinci.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved