Berita Jambi
Sudah 50 Sekolah Setingkat SD & SMP di Jambi Komitmen Wujudkan Sekolah Ramah Anak
Saat ini, ada 50 Sekolah Ramah Anak yang tercatat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
50 Sekolah Telah Mendeklarasikan Komitmennya untuk Wujudkan Sekolah Ramah Anak
TRIBUNJAMBI, JAMBI - Saat ini, ada 50 Sekolah Ramah Anak yang tercatat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi.
Dari 50 sekolah tadi mendeklarasikan adanya dukungan untuk menjaga pelayanan Sekolah Ramah Anak dan diketahui oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi.
"Jadi kita berfokus kepada SD dan SMP, karena kita kota mengikuti ranah dari dinas pendidikan kota."
"Kalau untuk SLB dan SMA itu ranah dinas pendidikan provinsi," ungkap Irawati, Kepala DPMPPA Kota Jambi via telepon, Jumat (2/10/2020).
Irawati mengatakan, pihaknya mengajak semua pihak untuk turut membangun Sekolah Ramah Anak ini agar berjalan semestinya.
• BREAKING NEWS: Rekor Lagi, Penambahan Pasien Covid-19 Jambi Hari Ini 25 Orang, Meninggal 3 Orang
• Terdapat Buaya di Lokasi, Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Batanghari Dihentikan
• Tinggal Sendiri, CD Ditemukan Tewas di Kontrakan di Solok Sipin, Ternyata Penjual Balon di SD
Kemudian ia menjelaskan, Sekolah Ramah Anak ini merupakan, satuan pendidikan formal baik nonformal yang sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup.
Diharapkan mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya.
Selanjutnya juga mendukung ikut sertanya anak dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan sekolah.
"Di Kota Jambi sendiri ada 300an sekolah, baik SD dan SMP, baru 50 sekolah yang sudah mendeklarasi dan menandatangani komitmen membangun Sekolah Ramah Anak ini," tambahnya.
Ia berharap angka yang kurang lebih 30 persen ini bisa bertambah lagi demi mengoptimalkan pendidikan anak baik dari keluarga dan sekolah.
Perwujudan Sekolah Ramah Anak Terkendala Pandemi Covid-19
Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi, mengajak sekolah-sekolah yang ada di Kota Jambi untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak.
Kepala DPMPPA Kota Jambi, Irawati mengatakan, saat ini pihaknya telah mencatat baru 50 sekolah yang telah mendeklarasikan dan menandatangani komitmen untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak dari 300-an sekolah yang ada di Kota Jambi.
"Meski terkendala pandemi Covid-19, kami yakin ke depan jumlah sekolah yang ikut mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak akan bertambah," ujarnya kepada Tribunjambi.com via telepon, Jumat (2/10/2020).
Ia mengatakan sejauh ini belum ada sekolah yang mendapat predikat Sekolah Ramah Anak.
"Jadi kami hanya bisa mengajak sekolah-sekolah untuk berkomitmen."
"Ini ditandatangani bersama oleh guru-guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan," ungkapnya.
"Jadi guru harus mengetahui bagaimana menghadapi anak didiknya di sekolah."
"Baik itu di luar dan di dalam kelas termasuk ekstrakulikulernya," katanya.
Lanjutnya, pihak sekolah juga harus memeriksa jajanan sekolah dengan bekerjasama dinas kesehatan dan BPOM.
"Ini agar anak terhindar dari makanan yang mengandung zat berbahaya," tambahnya.
Kemudian dalam menghadapi perundungan, pihaknya memiliki program 2P.
2P merupakan singkatan dari pelopor dan pelapor.
"Ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan hal ini."
"Jadi di sekolah ada perwakilan dari anak yang akan melaporkan ke guru BK-nya jika terjadi perundungan terhadap teman-temannya."
"Kemudian anak-anak juga diharapkan dapat memulai aksi positif dan sebagai agen perubahan mengatasi perundungan di sekolahnya," ungkapnya.
• Vitamin D Dipercaya Bisa Membantu Mengurangi Risiko Tingkat Kematian Karena Covid-19
• Geramnya Netizen Usai Rizki DA Nyatakan Mau Tanggung Jawab atas Kehamilan Nadya Meski Tak Tes DNA
• BREAKING NEWS: Rekor Lagi, Penambahan Pasien Covid-19 Jambi Hari Ini 25 Orang, Meninggal 3 Orang
Sekolah Ramah Anak ini upaya untuk menjadikan sekolah yang bersih, aman, ramah, indah, sehat, dan nyaman.
Irawati menyadari proses ini akan sulit, terlebih sekarang masa pandemi Covid-19.
Kemudian sekolah akan disibukkan dengan kegiatan belajar dan mengajar daring.
"Tentunya hal ini tidak semudah membalikan telapak tangan ya. Kami butuh kerja sama dari semua pihak."
"Karena generasi yang tangguh tidak lahir sendiri, namun ada proses pembelajaran dan pembinaan yang terstruktur," pungkasnya.
(Tribunjambi/Widyoko)