G30S PKI
Begini Jawaban Putra Pahlawan Revolusi Mayjen Sutoyo Siswohardjo soal Isu Kebangkitan PKI
Putra Pahlawan Revolusi Mayjen Sutoyo Siswohardjo memberikan penjelasan soal isu kebangkitan komunisme atau Partai Komunisme Indonesia ( PKI).
Dalam lelap tidurnya, Agus Widjojo mendengar suara sepatu boot, suara-suara teriakan dan tusukan bayonet dari balik pintu.
Ternyata ada pasukan yang merangsek masuk ke dalam rumah, membawa pergi Mayjen Sutoyo dan tak pernah kembali.
“Kabar mengenai sang ayah baru didapat beberapa hari setelah mendengarkan radio dan melihat warta berita televisi yang masih hitam putih di TVRI, bahwa terjadi pembantaian terhadap sejumlah petinggi dan perwira AD. Mayjen Sutoyo adalah salah satunya,” kenangnya.
Namun Agus Widjojo tidak tumbuh menjadi pendendam.
“Saya memutuskan untuk segera berdamai dengan keluarga pelaku dan juga keluarga korban tahun 65. Rekonsiliasi itu sendiri baru bisa dipahami jika seseorang sudah berdamai dengan dirinya sendiri,” ujarnya seperti dilansir industry.co.id.
Agus Widjojo memulai karier militer Komandan Peleton (Danton) di Komando Cadangan Strategis TNI-AD (Kostrad).
Di militer, ia pernah menduduki jabatan strategis, antara lain Asisten Operasi Kepala Staf Daerah Militer III/ Siliwangi-Bandung, Komandan Brigade Infanteri Linud 17 Kujang 1 Kostrad-Jakarta, Kepala Staf Daerah Militer II/Sriwijaya-Palembang, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat-Bandung, Asisten Perencanaan Umum KASAD-Jakarta, dan Kepala Staf Teritorial TNI-Jakarta.
Suami dari Niniek ini sempat memangku berbagai jabatan penting diantaranya Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Lintas Udara 328/Kostrad dan Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kostrad.
Sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial TNI (Kaster), mengisi posisi yang sebelumnya dipegang Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Widjojo menduduki jabatan Komandan Sekolah staf dan Komando TNI (Sesko TNI) sebuah wadah pemikir TNI.
Di sana ayah dari dua putri Dini dan Tari ini, bertanggungjawab untuk melakukan kajian tentang restrukturisasi doktrin politik dan keamanan TNI.
Agus Widjojo juga pernah menjabat Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya di Palembang dan setelah itu menjadi Asisten Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum Panglima TNI di Jakarta.
Selain sebagai Gubernur Lemhamnas, Agus Widjojo juga sebagai Senior Fellow pada Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta dan Visiting Fellow Senior dari Institut Pertahanan dan Studi Strategis di Singapura. Ketua Yayasan Institute for peace and Democracy, Ketua Dewan Eksekutif Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan dan Ketua Yayasan Indonesia Cerdas Unggul di Jakarta.
Agus Widjojo pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode pertama.
Agus Widjojo juga merupakan penasihat di Dewan Institut Perdamaian dan Demokrasi (IPD), Universitas Udayana, Bali yang menggagas Bali Democracy Forum.