Waspada DBD

Staf KUA di Tanjabtim Meninggal karena DBD, Tercatat 135 Kasus Sepanjang Juni-Agustus

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kembali memakan korban jiwa. Seorang warga Muara Sabak Barat

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Staf KUA di Tanjabtim Meninggal karena DBD, Tercatat 135 Kasus Sepanjang Juni-Agustus
net
Ilustrasi: pasien DBD

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kembali memakan korban jiwa. Seorang warga Muara Sabak Barat meninggal dunia akibat DBD, Minggu (27/9).

IS (50) warga RT 01 Kelurahan Nibung Putih Kecamatan Sabak Barat menambah panjang daftar korban meninggal dunia akibat demam berdarah.

Dikatakan Camat Sabak Barat, Arie Julian Saputra, kasus DBD yang menyebabkan warganya meninggal dunia tersebut benar adanya.

"Hal tersebut berdasarkan keterangan dari pihak puskesmas setempat dan keterangan rekan kerja tempat korban bertugas. Rekannya sempat menyampaikan jika almarhum memang ada gejala DBD sebelum meninggal," ujarnya.

Dikatakannya, korban merupakan rekan kerjanya yang bertugas di KUA Sabak Barat. Korban mulai mengeluh sakit (demam panas) sejak hari Rabu.

"Namun sempat sehat dan beraktivitas normal hingga pada hari Minggunya kembali drop dan dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.

Guna memutus penyebaran nyamuk DBD tersebut, usai pemakaman pihak kecamatan langsung melakukan fogging.

Masyarakat juga diimbau memberi bubuk abete, guna membasmi jentik nyamuk, dan mengimbau masyarakat untuk melakukan 3M

"Untuk almarhum sendiri tidak diketahui terjangkit dari mana kasus tersebut. Mengingat di Sabak barat belum ada kasus DBD," terangnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tanjabtim, kasus demam berdarah yang terjadi di 11 kecamatan pada bulan Juni - Agustus mencapai angka 135 kasus.

Sementara itu jika dibandingkan dengan data pada bulan Januari - Maret, terjadi 125 kasus. Dengan demikian terjadi penambahan 10 kasus dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

"Berdasarkan data dan laporan yang ada, jumlah kasus DBD yang terjadi saat ini tidak signifikan jika dibandingkan pada awal tahun lalu," ujar Kabid P2P Dinkes Tanjabtim Jumiati.

Sejauh ini penambahan kasus DBD di Tanjabtim masih didominasi di daerah yang sebelumnya terjadi kasus. Didominasi kawasan pesisir mulai dari Sabak Timur hingga Rasau.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved