Safrial: Jangan Ada Dendam, Sudah 50 ASN Ajukan Pindah Tugas

Seiring pergantian kepala daerah, diikuti pula pengajuan pindah sejumlah pejabat ke daerah lain. Sejumlah alasan ditulis dalam surat permohonan

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
Tribunjambi/Samsul
Bupati Tanjabbar, Safrial soal dukungan di Pilkada Serentak. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Seiring pergantian kepala daerah, diikuti pula pengajuan pindah sejumlah pejabat ke daerah lain. Sejumlah alasan ditulis dalam surat permohonan perpindahan, mulai dari pengembangan diri hingga urusan keluarga.

Ini terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yang akan terjadi pergantian kepala daerah melalui pemilihan bupati dan wakil bupati Tanjabbarm Desember mendatang.

Setidaknya sudah ada sekitar 50 ASN ajukan pindah tugas. Padahal, Pilkada Tanjabbar baru separuh jalan.

Terkait hal itu, Bupati Tanjabbar Safrial memberikan pendapatnya terhadap ASN eselon II dan IV hingga guru yang mengajukan perpindahan tugas. Dikatakan Safrial, pengajuan perpindahan ASN besar dimungkinkan karena ada rasa takut tidak dipakai lagi.

"Ya, mungkin mereka takut seperti ketika saya kalah dulu jadi bupati, takut ada dendam. Itu sebetulnya, tapi sebetulnya mereka nyaman," ujar Safrial.

Berkaca dari dirinya kata Safrial, ia tidak pernah melakukan atau perubahan posisi seseorang dalam pemerintahan karena dendam.

Bahkan, dirinya mengklaim selama ia menjabat, pejabat yang merupakan orang dari pemerintahan sebelumnya pun tetap dipakainya.

"Ketika saya jadi ada tidak yang saya pecat, kan tidak ada. Karena saya menempatkan diri seseorang itu sesuai dengan kapasitas, kemampuannya," ujarnya.

Menanggapi banyaknya ASN yang mengajukan perpindahan, Safrial sembari mengingatkan kepada calon yang akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tanjabbar.

Safrial meminta kepada yang akan menjadi bupati untuk tidak ada rasa dendam terhadap dirinya dengan mengganti pejabat pada masanya memimpin.

"Jadi saya pesan nanti siapapun yang jadi bupati janganlah dendam, kalau orang itu pintar, ambil. Kalau sekarang mereka ikuti aturan atau patuh dengan Safrial, ya karena sekarang saya bupati. Jadi kalo besok siapa pun bupatinya, panggil mereka, kasih tau yang bupati itu saya, kamu harus bisa bantu untuk wujudkan misi saya, kan begitu," ujarnya.

Safrial menyebutkan, pada masanya menjabat hingga saat ini dengan jabatan sisa sekitar lima bulan lagi, pejabat yang ada di Tanjabbar tidak banyak yang diganti.

"Saya menang dulu gitu, saya kumpulkan lagi, saya sampaikan kamu jangan takut. Saya tidak akan memecat Anda, saya tidak akan buang, tunjukkan kemampuan. Dan itupun tidak bayar," katanya.

Safrial berharap kejadian lima tahun silam ketika dirinya kalah dalam Pilbup dan pejabatnya diganti karena rasa dendam, diharapkan tidak terjadi lagi. Menurutnya jika memang pejabat tersebut pintar dan memiliki kemampuan apa salahnya jika memang tetap dipertahankan.

"Jadi saya kasih tahu teman-teman, mudah-mudahan kejadian lima tahun yang lalu tidak terulang. Lihat saya tidak ada yang saya pecat, kalau posisi yang strategis diganti itu malah makin parah. Jadi kita imbau siapapun yang jadi bupati visioner bukan sekedar aku pengen jadi bupati," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved