Bisnis Kerupuk Kemplang di Jambi Tetap Bergeliat di Tengah Masa Pandemi, Ini Rahasianya?
Kerupuk merupakan salah satu kudapan favorit masyarakat Jambi. Itulah yang membuat bisnis ini mampu bertahan dimasa pandemi.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
Bisnis Kerupuk Kemplang di Jambi Tetap Bergeliat di Tengah Masa Pandemi, Apa Rahasianya?
TRIBUNJAMBI.COM - Kerupuk merupakan salah satu kudapan favorit masyarakat Jambi. Itulah yang membuat bisnis ini mampu bertahan dimasa pandemi.
Reno ( 38 ) mengatakan, selama pandemi selalu ada permintaan kerupuk dari pelanggan setianya.
Bedanya, saat sebelum pandemi pelangganya yang datang ke outlet miliknya, saat ini mereka minta di antar ke rumah.
Reno mengaku tidak membebankan biaya antar ke konsumennya.
Selain, dia juga aktif berpromo di sosial media. Sehingga penurunan omsetnya di saat pandemi tidak terlalu signifikan.
"Penurunan omset ada, tapi tidak begitu berpengaruh," ujarnya.
• Pengajar Universitas Jambi Terpapar Covid-19, Pihak Kampus Akan Lakukan Rapid Test Massal Besok
• PT Kaswari Unggul Dihukum Membayar Rp25,6 Miliar Akibat Karhutla di Jambi
• Pilkada Jambi Masuk Tahap Kampanye, KPU Imbau Paslon Manfaatkan Zoom Meetting
Mengusung brand Salsa 717. Saat ini, omset dia sudah mencapai Rp 500 ribu perhari.
Keberhasilan Reno dalam bisnis kerupuk ini, tidak serta merta dia dapatkan. Ada proses yang harus dia lalui.
Berawal dari berani meninggalkan pekerjaan lamanya untuk memulai usaha berjualan kerupuk 2012.
Tiga tahun pertama dia hampir putus asa. Banyaknya Barang Sisa (BS) yang tidak bisa diretur menjadi kendala utamanya saat itu.
"Saat itu saya masih ngampas ketoko - toko, disanalah banyak barang sisa," ujarnya.
Setelah itu dia merubah strategi, dengan hanya berjualan di outletnya yang beralamat di jalan Adam malik Beringin Jambi. ( Tribunjambi/Rinaldi).