Nunung Srimulat 'Jual Barang Ini' Supaya Sukses, Pantas Kekayaannya Tersebar di Mana-mana

Ia belum sesukses Basuki, Tarzan, Terry dan senior-seniornya yang lain. Lantas apa sebenarnya yang 'dijual' Nunung hingga bisa sesukses sekarang ini?

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
Istimewa
Nunung Srimulat sekarang dan 20 tahun lalu berbeda jauh. 

Gema Malam Srimulat merupakan kelompok seni keliling yang melakukan pertunjukan dari satu kota ke kota lain dari Jawa Timur sampai Jawa Tengah.

Rombongan seni suara dan tari ini memulai lawakan pertama pada 30 Agustus 1951, dengan menampilkan tokoh-tokoh dagelan Mataram seperti Wadino (Bandempo), Ranudikromo, Sarpin, Djuki, dan Suparni.

Nasib Sule dan Andre Taulany Pasca Nunung Positif Covid-19 Disorot, Ayah Rizky Febian Mengaku Pusing

Perpaduan antara pertunjukan musik dan lawak kemudian menjadi suatu formula khas bagi Gema Malam Srimulat. Kolaborasi dagelan Mataram dengan gaya lawakan khas, menjadi resep ampuh menarik penggemar. Lawak dan nyanyi menjadi kesatuan yang tidak bisa terpisahkan lagi.

tribunnews
Bambang Gentolet bersama anggota Srimulat Surabaya lainnya dalam pementasan di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Minggu (23/10/2016). SURYA/RIZKI MAHARDI (Surya/Rizki Mahardi)

Gema Malam Srimulat kemudian berpentas dari satu pasar malam ke pasar malam lainnya, di berbagai kota di Jawa.

Pada era 1960-an, Srimulat mulai mengalami kemerosotan keuangan.

Di saat itu, Teguh Slamet Rahardjo menemukan penyanyi cilik Yana, yang menggantikan peran Srimulat sebagai bintang panggung Gema Malam Srimula.

Pada Jumat 19 Mei 1961, grup ini menancapkan kakinya kali pertama di THR Surabaya. Nama Gema Malam Srimulat pun lalu diubah lebih komersial menjadi Srimulat Review.

Mulainya perjalanan lawak "besar"

Perjalanan Srimulat sebagai komunitas kelompok musik-komedi dimulai.

Pada masa itu, ketika banyak pementasan sarat dengan pesan dan kritik sosial, kelompok Srimulat membebaskan diri dari patron tersebut.

Keanehan Tranformasi Tubuh Ariel Tatum Jadi Sorotan, Bagian Ini Malah Cukup Menonjol Alami Perubahan

Srimulat hadir untuk menghibur dan kelompok ini benar-benar merupakan perwujudan sebuah subkultur Jawa.

Menjual ciri khas

Apa yang "dijual" Srimulat dalam pementasan, masih melekat erat di masyarakat hingga puluhan tahun.

Selain materi lawakan yang lucu, ada kekhasan pemainnya.

tribunnews
Tessy Srimulat atau nama aslinya Kabul Basuki. (Ist)

Kekhasan pemain itu merupakan syarat mutlak yang ditekankan Teguh saat merekrut para calon anggotanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved