Arap Saudi Telah Buka Secara Bertahap Ibadah Umrah Dengan Kapasitas 40 Persen Dari Kapasitas Normal
Selama fase pertama, warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Kerajaan akan diizinkan untuk menunaikan ibadah haji kecil.
TRIBUNJAMI.COM - Menteri Haji dan Umrah Mohammed Kerajaan Arab Saudi, Saleh Benten mengatakan bahwa sementara kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama Kerajaan.
Penangguhan ibadah umrah di Arab Saudi yang diterapkan untuk mencegah penyebaran COVID-19, akan dicabut secara bertahap.
Hal tersebut dikatakan otoritas Saudi pada hari Senin.
• Gading Marten Sembunyikan Penyebab Perceraian dengan Gisel, Papa Gempi : Orang Tahunya Always Happy
• DANA Rp 1,2 Juta Tahap 3 Cair di BRI & BCA, Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id & bsu.bpjamsostek.id
• Download Lagu MP3 Kompilasi Lagu Batak Terpopuler 2020, Serasi Sister s/d Bertiga Trio
Kementeriannya sedang mempelajari rencana tiga tahap untuk pemulihan haji secara bertahap.
Selama fase pertama, warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Kerajaan akan diizinkan untuk menunaikan ibadah haji kecil.
Namun, layanan umrah akan beroperasi dengan kapasitas 40 persen dari kapasitas normal.
Ini akan ditingkatkan menjadi 75 persen pada fase kedua, dan pada fase tiga kapasitas penuh akan dipulihkan dan peziarah dari luar Kerajaan akan diizinkan untuk kembali.
Selama tiga fase, kata kementerian, tindakan pencegahan kesehatan yang ketat akan diberlakukan.
Benten mengatakan kementerian mendukung semua orang pihak yang terlibat di sektor ini selama transformasi kelembagaan.
Ia menambahkan, pihaknya ingin memberdayakan perusahaan umroh dan organisasi terkait agar menjadi entitas ekonomi yang kuat yang memberikan layanan berkualitas tinggi melalui aplikasi I'tamarna, yang akan memudahkan jamaah untuk memesan perjalanannya.
Benten mengatakan lebih dari 30 perusahaan lokal dan internasional akan memberikan layanan kepada para peziarah melalui platform elektronik yang memungkinkan penyedia layanan untuk melakukan tindak lanjut yang diperlukan saat melayani jamaah.
Selama tahap awal, pengoperasian umrah akan tetap pada 40 persen dari kapasitas sebenarnya dalam keadaan normal.
Ia juga menekankan pentingnya registrasi awal umrah, dan mengatakan bahwa perusahaan umrah bertanggung jawab untuk melakukan studi guna mengidentifikasi kebutuhan jamaah, termasuk mereka yang datang melalui negara transit.
Warga dari 80 negara sekarang dapat mengunjungi Kerajaan untuk Umrah tanpa memerlukan visa dan jumlah ini akan meningkat, tambah Benten.
Abddulfattah Mashat, Wakil Menteri Haji dan Umrah, mengatakan telah diselenggarakan forum bertajuk “Mengelola Perubahan Kelembagaan dan Transformasi di Sektor Umrah,” dengan tujuan untuk memperkaya pengalaman jemaah umrah.