Selain Sehat, Konsumsi Jus Tomat Setiap hari Ternyata Cegah berbagai Macan Penyakit Kardiovaskular
Selain disajikan dalam masakan, tomat juga bisa dibuat minuman dengan menjadikannya jus tomat.
Aterosklerosis dimulai ketika endotelium, atau permukaan dalam pembuluh darah, mengalami kerusakan.
Kerusakan ini dapat terjadi karena sejumlah alasan, beberapa di antaranya adalah tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol dalam darah.
Jika seseorang dapat mengendalikan ketiga faktor ini, mereka dapat secara signifikan mengurangi risiko aterosklerosis dan kondisi kardiovaskular lainnya.
Mengutip dari Medical News Today, para penulis dari studi terbaru yang dipublikasikan serupa studi pada tahun 2015.
• Hasil Sepak Bola Tadi Malam Timnas U-19 Indonesia vs Qatar, Skor Akhir hingga Jalannya Pertandingan
Dalam karya mereka sebelumnya, mereka menyimpulkan bahwa minum jus tomat tanpa garam selama 8 minggu mengurangi kadar trigliserida dalam darah wanita paruh baya.
Trigliserida adalah jenis lemak; kadar lemak yang tinggi ini berkontribusi pada aterosklerosis.
Hasil mereka sebelumnya mendorong para ilmuwan untuk memperluas jaring mereka dan menilai apakah jus tomat mungkin juga menguntungkan faktor risiko kardiovaskular lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan metabolisme lipid dan glukosa, dalam periode yang lebih lama.
Kali ini, mereka juga ingin mengukur manfaat jus tomat pada orang-orang dari berbagai usia dan jenis kelamin.
Para ilmuwan mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Food Science & Nutrition.
Menurut penulisnya, "studi saat ini adalah yang pertama untuk menyelidiki efek dari asupan tomat atau produk tomat pada penanda risiko penyakit kardiovaskular selama setahun dan dalam rentang usia yang luas."
Secara total, para ilmuwan melakukan penelitian pada 184 pria dan 297 wanita sebagai peserta.
Selama 1 tahun, semua peserta memiliki akses ke jus tomat tawar yang mereka inginkan; rata-rata adalah sekitar 215 mililiter per hari per orang, yang sedikit kurang dari 1 cangkir.
Pada awal dan akhir penelitian, para ilmuwan mengukur berbagai faktor, termasuk tekanan darah, kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah, dan glukosa plasma puasa.
Mereka menganalisis data dari 94 peserta yang memiliki hipertensi atau prehipertensi (tekanan darah tinggi tidak cukup tinggi bagi orang untuk menerima diagnosis hipertensi).
Tekanan darah mereka secara signifikan lebih rendah setelah 1 tahun mengonsumsi jus tomat.