Berita Sarolangun

Kawanan Gajah Kembali Meresahkan Warga Desa Pemusiran Sarolangun, Kebuh Hingga Rumah Hancur

Hewan mamalia bertubuh besar itu ternyata sudah meresahkan warga semenjak setahun belakangan ini.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
zoom-inlihat foto Kawanan Gajah Kembali Meresahkan Warga Desa Pemusiran Sarolangun, Kebuh Hingga Rumah Hancur
Tribunjambi.com/Wahyu Herliyanto
Kawanan gajah rusak ladang di Wilayah Sarolangun

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kawanan gajah meresahkan lagi warga di Desa Pemusiran, Kecamatan Mandiangin, Sarolangun.

Hewan mamalia bertubuh besar itu ternyata sudah meresahkan warga semenjak setahun belakangan ini.

Namun gajah kembali memberontak dengan menghabiskan tanaman produksi warga. Bahkan rumah-rumah kebun (pondok) yang ada di dalam hutan.

JADWAL Chelsea vs Liverpool, Prediksi Line Up, Kabar Buruk dari Stamford Bridge, & Modal Liverpool

Pilih Akhir Pekan Bersama Keluarga di Hutan Kota Jambi, Erma: Aman dari Pandemi

Muncul Desakan Tunda Pilkada 2020, Ini Tanggapan Haris-Sani

"Sekarang masuk kebun masyarakat, makan sawit dan rumah dihancurkan. Hampir setahun sudah kejadiannya dan sampai sekarang," Kata Bukhori, Kepala Desa Pemusiran, Minggu (20/9/2020).

Akunya, jika keberadaan jumlah gajah ini belum dapat dipastikan. Karena warga yang berjaga di kebunnya melihat kawanan gajah lebih dari tiga ekor.

Warga tidak bisa berbuat apa-apa kecuali melakukan penjagaan kebun. Jika tidak begitu, kebun yang berisi sawit dan karet serta pondok-pondok mereka habis dihancurkan oleh gajah itu.

"Kami liat bekasnya selesai makan, tiap malam warga menjaga dan dak bisa berbuat apa-apa cuma ngeluh, nangis. Ancamaan gajah sampai saat ini masih ada. Sampai sekarang warga masih di kebun dan jika yang punya lambat masuk ke kebun, ya habis, kasian masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, jika kawanan gajah itu berasal dari kawasan perusahaan PT Reki. Diduga kawasan jelajahnya sudah sempit dan nyaris masuk ke pemukiman warga.

Jika hal ini tidak segera ditangani, ditakutkan masyarakat akan bertindak secara brutal yang mengakibatkan tindak pidana.

Pihaknya mengaku tidak tahu harus berbuat apa, yang jelas masyarakat khususnya warga Dusun 7, 8 dan 6 Desa Pemusiran masih melakukan penjagaan di kebunya masing-masing.

"Masyarakat bagi yang berani masih berjaga di kebun, kalau yang tinggalin kebun ya habis di buat gajah," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved