VIDEO Raih Untung Berlipat Ganda dengan Budidaya Ulat Maggot

Meski menjijikkan bagi sebagian orang, namun itu tidak berlaku bagi Ahmad Fauzi Ansori. Dia malah berternak ulat dan memperoleh rupiah yang tak sediki

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Sebagian orang menganggap bahwa ulat merupakan benda yang menjijikkan. Tak jarang ketika melihat ulat seseorang bisa muntah.

Meski menjijikkan bagi sebagian orang, namun itu tidak berlaku bagi Ahmad Fauzi Ansori. Dia malah berternak ulat dan memperoleh rupiah yang tak sedikit dari ulat tersebut.

Ulat yang diternakkan oleh Fauzi Ansori tersebut bukan ulat sembarang ulat. Dia berternak ulat maggot. Ulat maggot itu merupakan ulat yang berasal dari sampah organik bentuk ulat ini seperti belatung.

Penipu Kaesang Putra Presiden Jokowi Berhasil Ditangkap, Polisi Sebut Pelaku Pakai Uangnya Untuk Ini

Aurel Hermansyah Sempat Kesal, Ashanty Syok dengan Prank Atta Halilintar Jadi Pelayan: Ngaco Banget!

Rieta Amalia Tegaskan Nagita Slavina Tak Dapat Harta Warisan, Tapi Bocah Ini yang Dapat Kekayaannya

Meski terkesan menjijikkan, namun ulat ini tidak mengakibatkan gangguan pada kesehatan. Malah sebaliknya, ulat ini tinggi protein dan sangat cocok untuk pakan ternak seperti ayam, ikan, burung dan hewan ternak lainnya.

Di Kabupaten Merangin, budidaya ulat maggot sendiri masih terbilang sedikit, bahkan di pasaran belum begitu banyak pedagang yang menjual ulat maggot ini.

Sebenarnya, jika petani ulat maggot ini serius maka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menjanjikan, 1 kg ulat ini ini bisa menghasilkan uang yang sedikitnya Rp 8 ribu.

Memang tak begitu mahal, namun dengan cara kerja membudidayakannya dengan modal minim yaitu hanya modal sampah saja, maka uang yang dihasilkan tersebut cukup fantastis. Dengan sampah kita bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

"Modalnya cuman sampah doang. Tidak mesti beli, kita ke pasar pagi-pagi, lalu ambil sampah organik seperti sayuran busuk dan sampah makanan lainnya," kata Anto asisten Fauzi Ansori yang mengurusi ulat maggot.

Menurut dia, awalnya ulat maggot ini ini didapat dari Pulau Jawa. Karena disana dan budidaya ulat maggot sudah besar dan menjamur. Tak tanggung-tanggung, omset yang didapat oleh seorang pembudidaya atau petani ini per harinya mencapai jutaan rupiah, bahkan ada yang menghasilkan miliaran rupiah dalam triwulannya.

Berbekal dari hal tersebut, anggota DPRD Provinsi Jambi ini langsung belajar kesana dan menerapkan di Kabupaten Merangin.

Untuk saat ini, ulat maggot yang dibudidayakan oleh Fauzi Ansori belum dipasarkan. Saat ini hasil produksi ulat maggotnya hanya diperuntukkan untuk hewan ternak peliharaannya.

"Disini beliau punya kolam ikan lele, ikan bawal, ribuan ayam kampung. Jadi hasil produksi belum dipasarkan melainkan untuk pakan sendiri," kata Anto lagi.

Sejak menggunakan maggot, biaya pakan ternak cukup berkurang secara fantastis. Pakan Pur atau pelet yang biasanya menjadi andalan untuk memberikan makan ternaknya, kini hanya menjadi di pakan penyeimbang saja. Sementara makan pokoknya berasal dari ulat ini saja.

Dalam satu hari, dari 40 box maggot yang dibudidayakan, pihaknya menghasilkan sekitar 40 Kg ulat maggot per harinya. Nahh ulat-ulat inilah yang menjadi pakan ternak di sini. Jadi petani bisa untung banyak apabila membudidayakan belatung ini.

"Sekarang kita lagi mencoba untuk membuat magon ini menjadi di pur ataupun pelet. Sekarang lagi tahap uji coba mudah-mudahan berhasil," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved