Rinaldi Manajer HRD Dipancing dengan Hubungan Badan, Pacar Pelaku Nunggu di WC, Dimutilasi 11 Potong
Pembunuhan manajer HRD Rinaldi kini memasuki babak baru setelah kedua pelaku ditangkap. Terungkap bagaimana kronologi kedua pasangan kekasih
TRIBUNJAMBI.COM - Pembunuhan manajer HRD Rinaldi kini memasuki babak baru setelah kedua pelaku ditangkap.
Terungkap bagaimana kronologi kedua pasangan kekasih tersebut membunuh Rinaldi, dan apa motif yang mendasarinya.
Mengenaskan memang, hubungan Rinaldi dan Laeli, lebih tepatnya bagi Rinaldi Harley Wismanu (32)
Kenalan dari sebuah aplikasi pencarian jodoh Tinder lalu berlanjut ke WhatsApp
Berkenalan selama satu tahun, hubungan mereka meningkat bukan lagi sebatas online namun sampai ke ranjang
Entah karena memang Rinaldi punya perasaan, namun Laeli Atik Supriyatin sepertinya tidak
Sebab dia sudah punya kekasih dan perkenalannya dengan Rinaldi hanyalah strateginya untuk menguasai hartanya
Manager HRD PT Obayashi Rinaldi Harley Wismanu (32) dibunuh saat sedang berhubungan badan dengan pelaku.
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Rinaldi Harley Wismanu dibunuh oleh DAF (26) alias Fajri.
Rinaldi Harley Wismanu dibunuh Fajri saat berhubungan badan dengan LAS (27) alias Laeli.
Rinaldi Harley Wismanu dibunuh di kamar Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Puasat pada 9 September 2020.
• Viral, Aksi Kontroversial DJ Dinar Candy, Jual Celana Dalam Bekas 50 Juta, Terungkap Sosok Pembeli
• Ekspresi Tak Biasa Atta Halilintar Lihat Aurel dengan Pakaian Adat Jawa, Gombalan Maut Pun Keluar
Rinaldi Harley Wismanu dibunuh menggunakan batu bata dan pisau.
"Ini adalah kasus pembunuhan berencana yang dilakukan DAF dan LAS, keduanya pasangan kekasih," kata Nana Sudjana dikutip TribunnewsBogor.com dari Warta Kota.
Menurut Nana, DAF dan LAS berniat menguasai harta Rinaldi Harley Wismanu.
Setelah menghabisi nyawa Rinaldi Harley Wismanu, tersangka menguras uang di rekening korban senilai Rp 97 juta.
"Tersangka DAF ini perannya sebagai eksekutor atau yang membunuh korban serta memutilasinya.
Sementara LAS perannya mengajak korban Rinaldi untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," kata Nana.
Kenal Lewat Tinder
Nana Sudjana menjelaskan Rinaldi Harley Wismanu kenal dengan Laeli lewat Tinder.
Sudah satu tahun Rinaldi Harley Wismanu kenal dengan Laeli.
Dari Tinder, percakapan Rinaldi Harley Wismanu dan Laeli berlanjut di WhatsApp.
"Mereka janjian bertemu pada 7 September di Apartemen Pasar Baru," kata Nana.
Saat itu Laeli berniat pinjam uang Rp 2 juta dari Rinaldi Harley Wismanu.
Sampai kemudian keduanya bertemu.
"Tanggal 7 September keduanya bertemu dan menyewa satu kamar Apartemen Pasar Baru Mansion di Jakarta Pusat."
"Mereka menyewa sampai tanggal 12 September," kata Nana.
Dibunuh Saat Hubungan Badan
Sejak awal kata Nana apa yang dilakukan LAS dengan Rinaldi diketabui oleh DAF.
"DAF ini adalah pacar LAS. Mereka sudah merencanakan untuk menghabisi Rinaldi."
"Sebab LAS tahu bahwa korban ini memiliki finansial lebih atau orang berada" kata Nana.
Karenanya kata Nana, dalam pertemuan LAS dengan Rinaldi sebelumnya, LAS mengetahui nomor PIN ATM korban.

• Viral, Aksi Kontroversial DJ Dinar Candy, Jual Celana Dalam Bekas 50 Juta, Terungkap Sosok Pembeli
• Ekspresi Tak Biasa Atta Halilintar Lihat Aurel dengan Pakaian Adat Jawa, Gombalan Maut Pun Keluar
Kemudian kata Nana, pada 9 September LAS dan Rinaldi kembali janjian bertemu dan bersama-sama masuk ke kamar Apartemen Pasar Baru Mansion yang sudah disewa sebelumnya.
"Namun sebelum LAS dan korban masuk, tersangka DAF sudah mendahului masuk ke kamar apartemen dan bersembunyi di kamar mandi," kata Nana.
Kemudian tambah Nana, korban dengan tersangka LAS sempat berbincang di kamar apartemen.
"Setelah berbincang, korban dan LAS kemudian berhubungan badan. Ketika keduanya berhubungan itulah, tersangka DAF keluar dari kamar mandi dan menghantamkan batu bata yang sudah disiapkan ke kepala korban sebanyak 3 kali."
"Lalu menusuk tubuh korban dengan pisau 7 kali hingga korban meninggal dunia," kata Nana.
Awal Mula Mutilasi
Setelah korban meninggal dunia kata Nana, keduanya sempat kebingungan untuk membuang dan menyembunyikan jenasah korban.
"Kemudian keduanya sepakat memotong-motong tubuh korban untuk memutilasinya," kata Nana.
Keduannya kata Nana sempat keluar apartemen untuk membeli golok dan gergaji guna keperluan memutilasi tubuh korban.

"Jenasah korban sempat mereka pindahkan dari tempat tidur ke kamar mandi di apartemen itu," ujarnya.
Setelah membeki golok dan gergaji mereka kembali ke apartemen dan melakukan mutilasi.
"Ini salah satu kejahatan yang sangat keji yang mereka lakukan."
"Jenasah dimutilasi menjadi 11 bagian dimasukkan ke dalam tas kresek. Lalu disimpan di dua koper dan satu ransel," katanya.
Jenasah korban yang dimutilasi itu kata Nana kemudian di bawa pelaku menggunakan mobil taksi onlen ke apartemen Kalibata City yang juga disewa pelaku.
"Di sana di lantai 16 apartemen Kalibata City, jenasah mutilasi mereka simpan," kata Nana.
Para pelaku kata Nana, kemudian mencari rumah kontrakan dan mendapatkanya di Perumahan Permata, Tapos, Depok.
"Di rumah kontrakan itu, kedua pelaku berencana mengubur jenasah korban yang dimutilasi untuk menghilangkan jejak," katanya.
Di belakang rumah kontrakan di Tapos, Depok itulah kata Nana, pelaku sudah sempat membuat lubang untuk mengubur jenasah korban.
"Namun keduanya berhasil kami tangkap di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok itu pada Rabu 16 September 2020 kemarin," kata Nana.
Saat dibekuk katanya DAF sempat berupaya melarikan diri. "Sehingga kami lakukan tindakan tegas dan terukur melumpuhkan pelaku dengan timah panas," ujarnya.

• Viral, Aksi Kontroversial DJ Dinar Candy, Jual Celana Dalam Bekas 50 Juta, Terungkap Sosok Pembeli
• Anak Buah Prabowo Kini Jadi Wakil Komisaris Utama PT Asabri, IB Purwalaksana Ditarik Erick Thohir
• Hanya 900 Ribu Lembar di Jambi, Begini Cara Dapatkan Uang Pecahan Rp 75 ribu
Terhadap kedua pelaku kata Nana dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa.
"Yang ancaman hukumannya maksimal pidana mati, atau seumur hidup atau sekurangnya pidana penjara hingga 20 tahun," kata Nana.
Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Renaldi Harley Wismanu (32), manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, yang jenasahnya ditemukan di Aparteme Kalibata City, Rabu (16/9/2020) malam, sempat mengaku pasangan suami istri saat akan menyewa rumah kontrakan di Perumahan Permata, Tapos, Depok.
Kedua pelaku dibekuk aparat Polda Metro Jaya dari rumah yang baru mereka kontrak di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 16.30.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul HRD Rinaldi Harley Wismanu Dibunuh Saat Hubungan Badan dengan Pacar Tersangka, Awalnya Pinjam Uang