Pasar Murah di Sarolangun, Tiga Jam Ludes Diborong Emak-emak

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Pasar murah di Sarolangun yang menjual bahan kebutuhan dapur ludes dengan waktu tiga jam.

Lapak yang dibuka oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi ini sangat membantu masyarakat Sarolangun.

Dari pantauan memang dari beberapa komoditi, minyak goreng habis diborong oleh emak-emak. Pasar murah ini menarik kaum emak-emak karena harga yang ditawarkan sedikit miring dari harga pasaran. Hal ini karena barang didapat langsung dari petani.

Seperti cabai merah dihargai Rp 20 ribu per kilo, gula pasir Rp 12 ribu, minyak goreng Rp 12 ribu, bawang merah Rp 26 ribu, bawang putih Rp 20 ribu , dan telur 10 butir 14 ribu.

• Status Siaga Darurat Karhutla Provinsi Jambi Diperpanjang hingga Akhir Oktober, Ini Alasannya

• Gambaran Biaya Cat Bemper Mobil di Kota Jambi, Seberapa Mahal?

• Pengunjung Candi Muarojambi Bisa Jajal Sepeda Ofo, Punya Teknologi Baru dari Singapura

Kasi Distribusi Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Musdalifah menuturkan jika dibukanya pasar murah ini bertujuan untuk menstabilkan harga pangan dan memutus mata rantai jaringan distribusi.

"Jadi kita cabai langsung dari petani dan ke konsumen harganya kita di bawah harga pasar," ujarnya, Jumat (18/9).

Diakuinya jika beberapa pasokan komoditi bahan baku cabai memang diperoleh dari Kabupaten Kerinci dan sebagian masih dari pulau jawa melalui distributor.

Selain itu juga pihaknya menggandeng bulog untuk beberapa komoditi lain.

"Cabai dari kerinci, dan bawang dari distributor yang ada di daerah Jambi. Ada gula pasir, minyak goreng, bawang merah dari brebes, bawang putih, telur dan cabai merah," katanya.

Selama acara pasar murah, pihaknya menerapkan sistem protokol kesehtan Covid-19 yang sangat ketat.

"Kita jalankan protokol kesehatan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak," katanya.