Kesehatan

Gejala Happy Hypoxia Pada Pasien Covid-19, Waspada Bila Terjadi Sesak Napas

Happy Hypoxia hanya terjadi pada pasien bergejala Covid-19. Happy Hypoxia bukanlah penyakit yang berdiri sendiri.

Editor: Nurlailis
Shutterstock
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona 

Tapi setelah pemeriksaan, kadar oksigen dalam darahnya (saturasi) berada di bawah ambang batas normal.

"Kondisinya oke-oke saja, tapi pas dicek saturasi, saturasinya rendah, kemudian di-foto ulang, ternyata pneumonia saya jadi lebih berat lagi," kata kata dokter Tri Maharani.

Dokter khusus penanganan medis darurat ini meyakini, sempat mengalami kondisi happy hypoxia.

"Memang di hari-hari awal itu saya tidak mengalami keluhan sama sekali. Saya baru mengalami keluhan itu lima hari. Setelah dirawat," katanya.

Masyarakat Dihimbau Tidak Ramai-ramai Beli Pulse Oximeter

Erlina mengimbau agar masyarakat tidak berbondong-bondong membeli alat pulse oximeter.

Seperti yang dijelaskan, happy hypoxia hanya terjadi pada pasien Covid-19 yang bergejala.

"Jangan sampai salah, 'kalau begitu kita beli pulse oximeter', kayak dulu orang panik beli masker. Ini saya katakan, pulse oximetry bukan untuk orang sehat dan orang tanpa gejala (OTG)," kata Erlina, dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, pulse oximeter adalah alat untuk mengukur saturasi oksigen darah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19? Berikut Gejala dan Cara Mengetahui Tanda-tandanya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved