Berita Tanjab Timur

Misteri Hilangnya Syahbandar Air Hitam Laut, Setahun Tak Ketemu, Disembunyikan Makhluk Halus?

"Kita sudah sering berdialog dengan bangsa mereka..,,,kita dapat informasi bahwa yang bersangkutan saat ini masih hidup dan masih disembunyikan.."

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Aliran sungai di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjab Timur, yang dilalui rombongan Syahbandar Pengan Taupani (53) memancing. Kepala Syahbandar Air Hitam Laut itu dinyatakan hilang pada awal September 2019 lalu. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Misteri hilangya Kepala Syahbandar Air Hitam Laut di Kabupaten Tanjab Timur belum tersingkap meski sudah satu tahun.

Peristiwa ini terjadi pada September tahun lalu. Pengan Taupani (53) hilang entah ke mana, misterius.

Pengan Taupani hilang dalam perjalanan saat pergi memancing ke Simpang Gajah Taman Nasional Berbak, sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (2/9/2019) lalu.

Setahun sesudahnya, tokoh masyarakat setempat menggelar doa bersama, melibatkan para sesepuh dan kiai.

DAFTAR 34 Daerah Berstatus Zona Merah Sudah Berubah Menjadi Status Zona Oranye

Detik-detik Mencekam Dua Pesilat PSHT Dibacok Orang Tak Dikenal: Semua Pelaku Pakai Cadar

Pengan Taupani (53), merupakan warga RT 07 RW 04, Kecamatan Nipah Panjang.

Tubuhnya hilang pada awal September 2019 silam, hingga kini belum ditemukan titik terangnya.

Beragam upaya pencarian telah dilakukan pemerintah desa dan masyarakat sekitar, namun tak ada hasil.

Misteri hilangnya Kepala Syahbandar Air Hitam Laut masih terpendam.

Tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama Desa Air Hitam Laut dan Ketua MUI Kabupaten Tanjabtim, As'ad Arsyad, terus berupaya mencari keberadaan syahbandar hilang.

Kepada tribunjambi.com, Pak Yayi (kiai) menuturkan secara kasat mata segala upaya telah dilakukan untuk pencarian syahbandar.

Hasilnya, karena memang belum diizinkan Yang Kuasa, hingga kini belum membuahkan hasil.

Disembunyikan tak kasat mata

Meski demikian, pihaknya tidak pasrah dan berhenti.

Beberapa upaya telah dilakukan, di antaranya melalui meditasi (dialog spiritual).

Warga Menolak Nilai Ganti Rugi Pembebasan Lahan Jalan ke Ujung Jabung, Harga Terlalu Rendah

Kini Pacaran dengan Wijin, Tiba-tiba Gisel Menyesal Cerai dengan Gading Marten: Itu Keputusan Salah!

Dari hasil dialog bersama makhluk tidak kasat mata tersebut bahwa syahbandar tadi masih hidup hingga saat ini.

"Kita sudah sering berdialog dengan bangsa mereka, terakhir kita dapat informasi bahwa yang bersangkutan saat ini masih hidup dan memang masih disembunyikan," ujarnya, Senin (31/8/2020).

Lanjutnya, memang ada beberapa kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh syahbandar saat berada di lokasi hilangnya. Yang bersangkutan masih disembunyikan hingga saat ini.

Berdasarkan dialog yang pertama, satu di antara bangsa makhluk tak kasat mata iu bersedia untuk mengembalikan syahbandar pada subuh pagi dengan waktu yang telah ditentukan.

Namun hingga masanya, hal tersebut tidak terbukti (mereka ingkar).

"Untuk itu dalam waktu dekat, minggu-minggu ini kita akan melakukan kembali dia dan zikir bersama melibatkan beberapa ulama dan kiai dari beberapa ponpes yang ada di Jambi dan nasional yang memang memiliki keahlian terkait hal ini," ujar kiai.

"Tujuannya tidak lain hanya satu, untuk menarik kembali ke alam kita, sahbandar tadi dengan keadaan selamat. Insya Allah kita akan upayakan bersama," tambahnya.

Wacana tersebut juga sudah dibicarakan bersama Wakil Bupati Tanjabtim, dan Bupati Tanjabtim merespon baik dan siap melakukan itu.

Mengapa disembunyikan?

Kepala Syahbandar Air Hitam Laut, Tanjung Jabung Timur, Jambi, hilang secara misterius saat pergi memancing bersama rombongan.

Sejak hilang pada Senin (2/9/2019), Pengan Taupani (53) belum juga ditemukan.

Muncul cerita mistis di antar warga sekitar, tentang lokasi hilangnya warga RT 07 RW 04, Kecamatan Nipah Panjang tersebut.

Cerita itu simpang siur beredar.

Itu yang membuat Pengan Taupani hingga kini belum ditemukan.

Sempai pagi ini, proses pencarian oleh masyarakat sekitar dan tim gabungan terus dilakukan.

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Jangan Terkejut Bila Pasangan Mendadak Romantis

Mantan Istri Dory Harsa Habis Dicaci Karena Dituding Selingkuh dan Lalai Urus Anak: Anak-anak Gue!

Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Camat Sadu, Frans, kepada tribunjambi.com tidak dapat menuturkan banyak hal terkait perkembangan pencarian Kepala Syahbandar tersebut.

"Hingga saat ini saya belum mendapatkan perkembangan terbaru terkait pencarian korban hilang tersebut. Dan terakhir masih dalam tahap pencarian oleh tim," ujarnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Syahbandar Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), hilang.

Dia hilang saat perjalanan pergi memancing ke Simpang Gajah Taman Nasional Berbak, sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (2/9/2019) silam.

Pengan Taupani (53) pergi memancing bersama tujuh temannya Upek, Ambok Mek, Imam, Supri, Dalik dan Mus.

Seorang warga bernama Acok mengatakan dari informasi yang didapatnya, Senin (2/9) pagi sekira pukul 05.00 WIB berangkat.

Dia beserta tujuh rekannya berangkat dari Kuala Air Hitam Laut menggunakan ketek menuju Simpang Gajah Taman Nasional Berbak dengan maksud memancing ikan.

Tim pencarian bersama warga masih mencari Kepala Syahbandar yang hilang
Tim pencarian bersama warga masih mencari Kepala Syahbandar yang hilang (IST)

Sesampainya di tujuan, enam orang rekan korban naik ke daratan dan berjalan mencari tempat pemancingan.

Pengan Taupani dan satu orang temannya tinggal di ketek karena air kering akibat kemarau.

"Kemudian korban dan rekannya menyusul enam temannya yang sebelumnya sudah duluan. Dalam perjalanan, posisi korban berjalan di bagian belakang," ujarnya.

Namun saat tiba di lokasi tempat enam orang temannya memancing, teman korban baru sadar bahwa korban tidak ada di belakang.

Karena korban tidak kunjung terlihat, semua teman korban memutuskan untuk mencari korban dengan menyusuri jalan pergi.

"Hingga Senin sore, korban juga tidak ditemukan. Kemudian dua orang turun kembali ke Kampung Air Hitam Laut untuk minta pertolongan," bebernya.

Cerita mistis beredar

Di balik hilangnya Kepala Syahbandar Air Hitam Laut secara misterius, sebagian warga menyebut lokasi hilangnya korban menyimpan cerita mistis tersendiri, Senin (16/9/2019)

Selain manusia, satwa dan alam liar, disebut-sebut bahwa makhluk tak kasat mata juga berada di sekitar ssana.

Sebagian masyarakat memercayai di beberapa lokasi terkenal menjadi tempat berdiam makhluk astral tersebut.

Begitu pula dengan hilangnya Kepala Syahbandar Air Hitam Laut saat pergi memancing bersama rombongan.

Seorang warga Nipah Panjang Hamka yang sedikit banyak mengetahui cerita di kawasan TNB tersebut menuturkan.

Dia mengatakan lokasi hilangnya Kepala Syahbandar terkenal rawan atau dapat dikatakan zona merah melihat lokasi yang berada di kawasan hutan lindung Taman Nasional Berbak (TNB).

8 Hari Belum Ditemukan, Petugas Syahbandar Hilang Misterius di Hutan Air Hitam Laut
8 Hari Belum Ditemukan, Petugas Syahbandar Hilang Misterius di Hutan Air Hitam Laut (IST)

"Kalau masyarakat sudah mengenal lokasi tersebut rawan, baik rawan hewan buas, gangguan kriminal (perompak), dan juga hal tak kasat mata. Mengingat kawasan tersebut merupakan hutan belantara," ujarnya.

Terkait hilangnya Kepala Syahbandar, dia mendapatkan kabar bahwa saat proses pencarian beberapa waktu lalu seorang anggota tim sempat mengalami kerasukan.

Download Lagu MP3 Didi Kempot Layang Kangen Lengkap Dengan Chord Kunci Gitar dan Video Klip

Download Lagu MP3 DJ PIPIPI - Calon Mantu yang Viral TikTok

Dia menyebut saat kejadian makhluk penghuni kawasan tersebut meminta agar tim segera keluar dan meninggalkan lokasi. "Jika tidak apa yang mereka cari akan terus disembunyikan," tuturnya.

"Kalo tim tadi terus mencari dan tidak keluar, maka yang mereka cari (korban) akan terus disembunyikan lebih jauh lagi ke dalam hutan," ujarnya.

"Dugaannya di lokasi tersebut memang ada istana alam gaib yang tidak bisa disampaikan secara kasat mata, intinya kita jangan takabur dan ngebleng sangat berbahaya di wilayah tersebut," jelasnya.

Terlepas dari cerita mistisnya, hingga saat ini tim Basarnas dari provinsi dan gabungan juga belum berhasil menemukan korban hilang tersebut. Bahkan saat ini tim sudah kembali.

Komandan Polair Nipah Panjang, Bripka Midom, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, mengatakan hingga saat ini korban hilang masih belum ditemukan.

Terakhir kali, Tim SAR juga belum menemukan.

"Kalo itukan posisi hilangnya di darat bukan di laut atau sungai. Kemarin tim gabungan juga sudah mencari, namun belum membuahkan hasil. Dari informasi yang saya terima barusan juga tim Basarnas juga sudah pulang karena sudah lumayan lama mereka melakukan pencarian dan ada batasan waktunya," ujarnya.(Abdullah Usman / tribunjambi.com)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved