Pelaku Penusukan Sering Dengar Caramah Syekh Ali Jaber, Merasa Dihantui dan Jadi Halusinasi

Secara brutal, Alpin naik ke atas panggung dengan kondisi tangan mengambil pisau yang sudah diselipkan di balik baju

Editor: Nani Rachmaini
ist
Syekh Ali Jaber 

TRIBUNJAMBI.COM - Beringas cara Alpin Andria saat menyerang Syekh Ali Jaber

Ini terlihat dari video detik-detik yang tersebar di sosial media sejak kemarin

Secara brutal, Alpin naik ke atas panggung dengan kondisi tangan mengambil pisau yang sudah diselipkan di balik baju, langsung mengarahkan benda tajam itu tanpa takut sedikitpun ke lengan Syekh Ali Jaber

Lalu apa motifnya?

Siapa yang menyuruh?

Ada dugaan dia mengalami gangguan jiwa

KABAR BAIK! BLT Subsidi Gaji Gelombang 3 Bagi Karyawan Swasta Cair Mulai Hari Ini

 

Tapi dari jejak digital, baik itu foto dan status Facebook nya, menurut netizen berbeda dengan yang sekarang

Kembali ke motif pelaku

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pelaku penikaman berinisial AA sudah mengintai aktivitas ceramah Syekh Ali Jaber sejak lama dari media massa.

"Jadi pelaku ini sudah mengenal dari media massa terhadap Syekh Ali Jaber."

"Tetapi di dalam ingatan atau pemikiran dia, dia merasa kayak terbayang bayangi beliau," kata Pandra saat dihubungi, Senin (14/9/2020).

Dia mengatakan pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut merasa takut dengan ceramah yang disampaikan Syekh Ali Jaber.

"Dia merasa kayak terbayang-bayang, dia merasa kayak merasa takut atau merasa apa dari ceramah-ceramahnya (Ali Jaber, Red). Dia berhalusinasi seperti itu," jelasnya.

Menurutnya, pelaku kemudian mendapatkan kabar Syekh Ali Jaber akan mengisi tausiah di sekitar rumahnya pada Minggu (13/9/2020).

Alhasil, ia pun mendatangi lokasi untuk melancarkan aksi penikaman.

Lokasi rumah pelaku dan tempat ceramah Syekh Ali Jaber tak jauh.

BIN dan BNPT Turun Tangan Selidiki Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber, Diperintahkan Orang Dekat Jokowi

 

"Karena lokasi rumah pelaku dengan TKP berjarak kurang lebih 500 meter dari lokasi."

"Ketika mendapatkan informasi itu, tergerak hatinya untuk melakukan pidana penikaman terhadap Syekh Ali Jaber," jelasnya.

Benarkah gangguan jiwa?

Namun demikian, pihaknya masih menyelidiki dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa.

"Ini yang perlu kami sinkronkan antara niat dan kesempatan."

"Dia dalam keadaan sadar atau tidak ini yang sedang kami sinkronkan. Dari penyidikan ini kan dari SCI atau scientific crime investigation," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Lampung menduga pelaku penikaman Syekh Ali Jaber berinisial AA mengalami gangguan jiwa.

Hal tersebut diketahui usai pelaku dilakukan pemeriksaan intensif sejak Minggu (13/9/2020) malam.

tribunnews
Foto kiri: Ulama Syekh Ali Jaber ditusuk oleh orang tak dikenal di Lampung, Minggu (13/9/2020). Foto kanan: pelaku penusukan setelah diamankan polisi. (ISTIMEWA)

 

"Di dalam memberikan keterangan ini kan, tersangka ini kan tidak fokus ya."

"Artinya diduga kelainan jiwa itu tidak bisa kita yang menyampaikan tapi pemeriksaan saksi ahli," kata Pandra saat dihubungi, Senin (14/9/2020).

Pandra mengatakan penyidik menggandeng dokter ahli kejiwaan yang berasal Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Hingga saat ini, pemeriksaan kejiwaan terus berlangsung.

Pakai Face Shield dan Masker, 394 Peserta CPNS Tanjabbar Ikuti Tes SKB di BW Luxury Hotel

"Masih tengah berlangsung. Jadi saat ini dan tadi malam pasca kejadian, tadi malam Satreskrim penyidik Polresta Bandar Lampung langsung berkoordinasi dengan dokter Tendri."

"Tendri ini adalah dokter yang berasal dari rumah sakit jiwa kurungan nyawa di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng dokter berasal dari Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

Hal itu demi memperkuat dugaan adanya kelainan jiwa dari pelaku.

"Dari pusat dokter kesehatan polri dokter Hening Madona itu juga kita hadirkan dalam rangka untuk memperkuat atau dugaan atau observasi yang dilakukan terhadap tersangka AA ini."

"Apakah dalam keadaan sehat atau dalam keadaan gangguan jiwa. Itu harus kami yakinkan dulu," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dugaan adanya kelainan jiwa yang dialami pelaku diperkuat dengan riwayat medis dari pelaku

"Orang tuanya sempat mengobati anak ini ke rumah sakit."

"Iya ada rekam medis, tetapi kami kan tidak boleh mengatakan begitu ya."

"Ada observasi yang membutuhkan waktu 14 hari tetapi bukti bukti yang ada juga dikumpulkan," tukasnya.

Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Ali Saleh Mohammed Ali Jaber (bahasa Arab: علي صالح محمد علي جابر‎) atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, lahir di Madinah, 3 Februari 1976.

Sumber di wikipedia menuliskan, Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia.

Ia juga menjadi juri pada hafiz Indonesia dan menjadi dai dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.

Jejak Digital Pelaku

Dilansir dari akun Instagram @kotakendari, Senin (14/9/2020), jejak digital Alpin Andria tersebar di sosial media

Foto-foto dia sebelum kasus penusukan itu, saat sedang makan dan bermain gitar jadi perbincangan

tribunnews
Foto Alpin Andria pelaku penusukan Syekh Ali Jaber saat didepan laptop (Instagram/ @kotakendari)

Dari foto ini banyak netizen mempertanyakan kondisi kejiwaan pelaku

tribunnews
Foto Alpin Andria pelaku penusukan Syekh Ali Jaber saat sedang makan ((Instagram/ @kotakendari)

Juga dari aktivitasnya yang tidak jauh berbeda dengan anak muda lainnya

tribunnews
Foto Alpin Andria pelaku penusukan Syekh Ali Jaber saat bermain gitar (Instagram/ @kotakendari)

Dia juga pernah mempositng sebuah kalimat di Facebook pada tahun 2018

Sementara dari informasi yang beredar, jika menurut orangtua Alpin, dia sudah mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun belakangan ini

tribunnews
Status Alpin Andria di facebook pada tahun 2018 (Instagram/ @kotakendari)

Masa Kecil Islami

Sejak kecil, Ali Jaber telah menekuni membaca Alquran.

Ayahnya yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Alquran.

Dalam mendidik agama, khususnya Alquran dan salat, ayahnya sangat keras.

Sang ayah bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan salat.

Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah, ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.

Pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Alquran.

(*)

Dikompilasi dari artikel Tribunnews.com berjudul Pelaku Sudah Intai Aktivitas Syekh Ali Jaber, Halusinasi Takut dengan Isi Ceramahnya dan Tribun Jambi dengan judul : Isi Ceramah Syekh Ali Jaber Bikin Pelaku Takut dan Halusinasi, Akhirnya Nekat Tusuk


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved