Berita Sarolangun
Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Sarolangun Terpantau Lancar
Karena surat pemberitahuan mengenai informasi sistem protokol kesehatan setiap sekolah sudah disampaikan jauh-jauh hari. Tinggal lagi kesiapan para gu
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Hari pertama semenjak dibukanya pembelajaran tatap muka tingkat SD dan SMP di Kabupaten Sarolangun terpantau lancar, Senin (14/9/2020).
Terkait dengan proses pembelajaran yang dimulai hari pertama ini, sekolah memang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari.
Karena surat pemberitahuan mengenai informasi sistem protokol kesehatan setiap sekolah sudah disampaikan jauh-jauh hari. Tinggal lagi kesiapan para guru dan orang tua murid.
• Pakai Face Shield dan Masker, 394 Peserta CPNS Tanjabbar Ikuti Tes SKB di BW Luxury Hotel
• Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 8 Ditutup Hari Ini, Begini Cara Mengetahui Kelulusan!
• Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 8 Ditutup Hari Ini, Begini Cara Mengetahui Kelulusan!
Seperti persiapan di sekolah SMP N 2 dan sejumlah SD 03, 02 di Kabupaten Sarolangun memang sudah dilakukan. Mulai dari pintu gerbang hingga depan kelas siswa, sistem protokol masih sangat diperhatikan
Untuk sistem pembelajaran tatap muka kali ini, Kepala Dinas Pendidikan, Helmi mengatakan kepada pihak sekolah tidak hanya menerapkan protokol kesehatan.
Tetapi juga memotivasi dan mengedukasi para murid agar selalu mematuhi protokol kesehatan.
Sebab hal itu sangat penting dalam mengutamakan keselamatan dan kesehatan para tenaga pendidik dan para murid di sekolah.
"Seperti jarak bangku dan jumlah siswa harus 50% dari hari biasanya. mengutamakan kesehatan keselamatan," katanya.
Kemudian disarankan untuk mengatur jadwal masuk siswa, karena dikawatirkan akan terjadi penumpukan di gerbang.
"Separuh dari jam biasa untuk teknis kami serahkan ke sekolah dengan tidak menggunakan waktu keluar main," katanya
Pihaknya mengaku jika pembelajaran tatap muka ini bukan sekedar uji coba. Namn seterusnya dapat dilakukan dan berkeinginan bisa berlangsung secara kontiniu.