Setelah UEA, Giliran Bahrain Mesra dengan Israel, Bagaimana Nasib Perjuangan Palestina?
Langkah Uni Emirat Arab (UEA) jalin hubungan dengan Israel pada hari Jumat (11/9/2020) ternyata diikuti Bahrain.
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang mencapai kesepakatan hubungan dengan Israel.
Sebelumnya, Mesir dan Yordania sudah bertukar kedutaan beberapa dekade lalu, dan UEA yang baru-baru ini.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Palestina, mengutuk perjanjian itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuanganPalestina.
• Prilly Latuconsina Kesal Kerap Dikaitkan Dengan Maxime Bouttier dan Aliando Syarief
"Pimpinan Palestina menolak langkah yang diambil oleh Kerajaan Bahrain dan menyerukannya untuk segera mundur dari itu.
Karena kerusakan besar yang ditimbulkannya pada hak-hak nasional yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina dan tindakan bersama Arab," kata pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan duta besar Palestina untuk Bahrain dipanggil kembali untuk konsultasi.
Di Gaza, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan keputusan Bahrain untuk menormalisasi hubungan dengan Israel merupakan kerugian besar bagi perjuangan Palestina, dan mendukung pendudukan.
Hossein Amir-Abdollahian, penasihat khusus urusan internasional untuk ketua parlemen Iran, menyebut keputusan Bahrain sebagai pengkhianatan besar bagi perjuangan Islam dan Palestina.
"Para pemimpin yang kurang hati-hati di UEA, Bahrain tidak boleh membuka jalan bagi skema Zionis," kata pejabat itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di SERAMBINEWS.COM dengan judul Giliran Bahrain Mesra Dengan Israel Setelah UEA, Cita-cita Negara Palestina Terancam
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Cita-cita Negara Palestina Terancam, Bahrain Mesra Dengan Israel Setelah UEA, https://belitung.tribunnews.com/2020/09/12/cita-cita-negara-palestina-terancam-bahrain-mesra-dengan-israel-setelah-uea?page=all