Saat Pandemi Covid-19, Peminat Helm Airro di Kota Jambi Meningkat

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Helm merupakan perlengkapan wajib dipakai saat berkendara sepeda motor. Untuk pembelian helm, wajib memperhatikan logo standar nasional Indonesia (SNI).

Sebab, label ini merupakan jaminan bahwa helm sudah memalui proses produksi yang baik, dengan fokus kepada kekuatan, kenyamanan, dan keselamatan.

Kewajiban pengendara sepeda motor menggunakan helm sudah diatur melalui UU No 22 Tahun 2009 Pasal 57 ayat (1) jo ayat (2).

• INFO Lowongan Kerja PT ASABRI (Persero) September 2020, Terima Lulusan D3 dan S1, Begini Syaratnya!

• Zaskia Sungkar Kini Hamil Muda Setelah 10 Tahun Menanti, Program Embrio Transfer Jadi Perhatian

• Ratu Munawaroh akan Berkunjung ke Sarolangun, Bakal Temui Emak-emak dan Millenial

Dengan jelas, tanpa arti yang ambigu, seluruh pengguna sepeda motor di jalan raya wajib menggunakan helm ketika berkendara.

"Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor (1). Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bagi Sepeda Motor berupa helm standar nasional Indonesia (2)."

Jambi Helmet Gallery, satu di antara toko helm di Kota Jambi, menyediakan berbagai jenis helm ber-SNI.

Di toko ini menyediakan berbagai macam jenis helm dan aksesoris seperti sarung tangan, jas hujan, masker, serta perangkat berkendara lainnya.

Helm yang dijual pun beragam, mulai dari helm anak hingga helm orang dewasa.

Toko yang berada di Jalan DI Panjaitan, Ruko Pasar Modern, Kebun Handil, Jelutung ini, menjual helm dikisaran harga Rp 80 ribu-Rp 3 jutaan.

"Helm anak Rp 80 ribu. Untuk helm dewasa paling murah Rp 115 ribu. Ini merk Airro. Kalau merk ini pasti ada saja yang beli setiap harinya," ujar Sandi, penjaga toko Jambi Helmet Gallery, Senin (7/9/2020).

"Untuk helm menengah ada merk BMC dan HIU. Helm ini dikisaran Rp 160 ribu-Rp 200 ribu. Untuk helm kelas atasnya ada KYT, MDS, dan INK, semua merk ini harganya di atas Rp 300 ribu," jelasnya.

Namun pihak toko mengatakan saat ini penjualan helm mengalami penurunan. Ini terjadi sejak adanya virus corona.

Ia mengatakan, pengunjung yang datang untuk membeli helm per harinya sebelum pandemi sekitar 8-10 orang. Setelah pandemi, turun menjadi 5-7 orang per harinya.

Namun menurut Sandi, peminat helm Airro selama pandemi naik dari biasanya. Hampir semua yang datang ke toko untuk membeli helm Airro.

"Penjualan memang turun, tapi untungnya ada saja setiap hari yang mencari helm. Terutama helm Airro. 80 persen orang yang datang ke sini, pasti mencari Airro," tutupnya. (Tribun Jambi/Widyoko)