Meski Tergerus Era Digital, Peminat Buku Lama Masih Banyak, Rerata Usia 30 Tahun Keatas
Terlihat sedikitnya peminat terutama untuk buku-buku lama, untuk buku-buku lama mayoritas peminatnya pada usia 30 tahun keatas.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Semakin pesatnya kemajuan terknologi di era digital, terutama di kalangan millenial yang lebih dekat dengan smartphone.
Membuat minat membaca buku semakin berkurang terutama dikalangan anak-anak milenial, terlebih lagi untuk minat membaca pada buku-buku lama.
Terlihat sedikitnya peminat terutama untuk buku-buku lama, untuk buku-buku lama mayoritas peminatnya pada usia 30 tahun keatas.
• Begini Reaksi tak Terduga Rizky Billar saat Ditanya Soal Hubungannya Dengan Lesti Kejora
• Kekurangan Richard Kyle Dibongkar Jessica Iskandar, Siapa Sangka Dulu Pernah Tersandung Video Panas
• Paket Data Internet Murah Telkomsel, 20 GB Cuma Rp 11 Ribu, Ketengan Mulai 2 Ribu, Ini Cara Aktivasi
"Peminat buku di sini, yang juga banyak menjual buku-buku lama, mayoritas dari umur 30 tahunan ke atas, kalau yang umur 20an sangat sedikit, bahkan bisa dihitung," jelas Sukarton anak pemilik Toko Buku Hottong, Senin (7/9/2020).
Ia juga mengatakan, meskipun begitu, peminat untuk buku-buku lama tetap ada, banyak juga yang memang mencari buku-buku lama ketimbang edisi buku-buku baru.