Benarkah Preimum dan Pertalite Bakal Dihapus? Begini Bahaya Mobil Tahun 2000an Pakai Pertamax

Jika PT Pertamina (persero) benar akan menghilangkan bahan bakar minyak ( BBM) oktan rendah, otomatis pemilik kendaraan

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Istimewa
Antisipasi lonjakan PT Pertamina (Persero) terus memantau penyaluran dan ketersediaan pasokan BBM di SPBU dalam kondisi aman, di wilayah Kabupaten Kerinci, Merangin dan Kota Sungai Penuh 

TRIBUNJAMBI.COM - Mobil di bawah tahun 2000 dipastikan akan kesulitan untuk menggunakan bahan bakar bila tidak mengkonversi ke sistem BBm dengan oktan tinggi

Jika PT Pertamina (persero) benar akan menghilangkan bahan bakar minyak ( BBM) oktan rendah, otomatis pemilik kendaraan harus menggunakan bensin dengan oktan tinggi.

Padahal, tidak semua kendaraan memiliki kompresi yang cocok untuk dengan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi dari pertalite seperti pertamax.

Misalkan saja mobil yang selama ini menggunakan bahan bakar jenis pertalite atau premium juga harus beralih menggunakan pertamax.

Jangning Ditunjuk Bupati Masnah Jadi Plt Sekda Muarojambi

Pemprov Jambi Siapkan Rp 20 Miliar untuk Pemulihan Ekonomi, Ini Daftar Programnya

Penggantian jenis bahan bakar ini tentunya tidak bisa serta merta bisa dilakukan jika memang kompresinya tidak sesuai dengan bahan bakar yang dipakai.

Bukan tidak mungkin penggantian ini akan berdampak pada mesin atau pun keawetan komponen kendaraan.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor ( ADM) Bambang Supriyadi menjelaskan, pada dasarnya penggunaan oktan bahan bakar harus menyesuaikan dengan kondisi mesin, khususnya rasio kompresinya.

“Sebagai contoh rasio kompresi 1:10 ke atas paling efektif memakai bbm ron di atas 90,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Tetapi, jika mobil lawas yang notabene kompresinya masih rendah tetapi dipaksa menenggak bensin dengan oktan tinggi tentunya akan berdampak pada mesin.

“Efeknya akan ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar kemudian mengendap dan jadi kerak karbon di ruang bakar,” katanya.

Meski begitu, bukan berarti mobil lawas selamanya tidak bisa menggunakan BBM dengan oktan tinggi.

Unja Bakal Rekoknisi Sejumlah Mata Kuliah, Magang Bakal Berubah

Menurut Bambang, permasalahan ini bisa diatasi dengan melakukan penyesuaian ulang kompresi kendaraan.

“Untuk meminimalkan bisa dilakukan setel ulang timing pengapian (menyesuaikan dengan bbm) dan menjaga kebersihan ruang bakar,” ucapnya.

Biasanya, lanjut Bambang, mesin mobil lama di bawah tahun 2000-an penyetelan timing pengapian masih dilakukan secara manual.

Dengan melakukan penyesuaian kompresi tersebut, maka jika pertalite atau pun premium benar-benar hilang dari pasaran, pemilik kendaraan tetap bisa menggunakan pertamax.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved