Ngeri, Misi 130 Hari Kopassus dan Kostrad Tahun 1996, Penyanderaan Mapenduma Berakhir

Tak hanya itu, salah satu dari mereka, diduga sebagai komandan, membawa senapan laras panjang M-16 yang diacung-acungkan dan sesekali ditembakkan

Editor: Duanto AS
Kolase/Tribun Jambi
Ilustrasi - Kopassus dan 3 pendekar Banten saat misi di Mapenduma. 

Sejak itu, Tim Lorentz hilang jejaknya.

Berita penyanderaan Tim Lorentz mulai menghiasi media massa dan menjadi berita besar hingga ke Jakarta bahkan dunia.

Kisah Pasukan Kostrad Selamatkan Tim Ekspedisi Lorentz di Belantara Papua yang Masih Perawan
Kisah Pasukan Kostrad Selamatkan Tim Ekspedisi Lorentz di Belantara Papua yang Masih Perawan (Istimewa)

Di Jakarta Pemerintah segera meminta ABRI (TNI) melakukan penyelamatan.

Komandan Jenderal Kopassus saat itu (Mayjen TNI Prabowo Subianto) diputuskan memimpin misi penyelamatan.

Beberapa satuan TNI lainnya juga dilibatkan dalam misi penyelamatan ini.

Sekitar lima bulan berlalu, penyanderaan Tim Lorentz oleh GPK-OPM yang akhirnya diketahui dipimpin oleh panglima bernama Kelly Kwalik, belum juga membuahkan hasil.

Penyandera terus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat sambil mengirimkan beberapa pesan tuntutan mereka kepada Pemerintah RI.

Dalam buku Sandera, 130 Hari Terperangkap di Mapenduma (1997) disebutkan, pasukan yang dibawa Kelly Kwalik mula-mula berjumlah 50 orang.

Namun kemudian ditambah lagi hingga menjadi 100 orang.

Kelly Kwalik terbunuh dalam sebuah operasi penyergapan tahun 2009.
Kelly Kwalik terbunuh dalam sebuah operasi penyergapan tahun 2009. (GETTY IMAGES)

Tanggal 7 Mei 1996, satu kompi pasukan batalyon Linud 330/Kostrad di bawah pimpinan Kapten Inf Agus Rochim ikut dikirim ke Timika untuk menambah kekuatan.

Mereka persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.

Kompi dibagi dalam beberapa tim.

Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.

Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim.

Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved