Berita Internasional

Pesan Perang Sudah Dikirimkan AS Kepada China, Isinya Berupa Ancaman, 'Mundur Atau Perang!'

Pesan Perang Sudah Dikirimkan AS Kepada China, Isinya Berupa Ancaman, 'Mundur Atau Perang!'

Editor: Andreas Eko Prasetyo
FB US Pacific Fleet
Kena Karma, Suka Klaim Teritori Laut Negara Lain Kini China Sempoyongan Karena Kapal-kapal Perang Amerika Terobos Wilayahnya 

TRIBUNJAMBI.COM - Pesan untuk memulai perang yang sesungguhnya sudah dikirimkan Amerika Serikat kepada China.

Namun sebelum menanggapi pesan itu, China harus berpikir ulang jika mau terlibat peperangan dengan Amerika Serikat (AS).

Karena semua tahu jika militer AS sangat kuat bahkan untuk head to head dengan China tak masalah bagi Washington.

Apalagi kalau sudah menyangkut kepentingan nasionalnya, AS akan habis-habisan berperang melawan China.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat menyebut negaranya memiliki tanggung jawab untuk memimpin di Pasifik dan tidak akan menyerah sedikit pun kepada negara-negara lain yang menganggap sistem politik mereka lebih baik.

FOTO-FOTO Polisi Evakuasi Janin Hasil Aborsi yang Dipendam di Depan Ruko Kawasan Kasang Kota Jambi

Viral Alwiansyah Bocah Kolaka Nyanyi dengan Ekspresi Lucu, Punya Cita-cita Mulia dan Pandai Ngaji

7 Slogan Pasukan Elite Di Dunia, Kopassus Mempunyai Slogan Ini

PDIP Tegaskan Akan Pecat Kader Pembelot, Abdullah Sani Tunggu Daftar ke KPU

Berbicara selama kunjungan ke Hawaii, Esper mengatakan mereka berharap dapat bekerja dengan China untuk membuat negara tersebut menghormati tatanan berbasis aturan internasional bahkan ketika Beijing, yang telah berulang kali gagal memenuhi janjinya, mengejar modernisasi militer yang agresif.

Dia menyebut China tidak memenuhi janji untuk mematuhi hukum, aturan, dan norma internasional, menambahkan bahwa Beijing ingin memproyeksikan kekuatannya secara global.

"Untuk memajukan agenda Partai Komunis China, Tentara Pembebasan Rakyat terus mengejar rencana modernisasi agresif untuk mencapai militer kelas dunia pada pertengahan abad ini," kata Esper.

Namun, sementara Amerika Serikat bertujuan untuk menghalangi China, ia juga ingin terus bekerja dengan China agar mereka kembali ke jalur yang lebih selaras dengan tatanan berbasis aturan internasional.

Esper menggambarkan Indo Pasifik sebagai episentrum persaingan kekuatan besar dengan China, meskipun menambahkan bahwa bersama dengan Rusia, kehadiran China kini telah mendunia dan Amerika Serikat harus dapat menangani keduanya secara global.

“Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk memimpin. Kami sudah menjadi negara Pasifik, negara Indo Pasifik, sejak lama,” kata Esper.

Dituding Jadi Orang Ketiga Diantara Anya Geraldine dan Ovi Rangkuti, Rizky Febian Angkat Bicara

Hasil Survei PDIP, Pasangan Cek Endra-Ratu Munawaroh Tertinggi

Reaksi Warganet Soal RCTI Gugat UU Penyiaran, Kini Berbuntut Panjang dan Trending Topic di Twitter

“Kami tidak akan menyerahkan wilayah ini, satu inci tanah jika Anda mau, ke negara lain. Negara lain mana pun yang memikirkan bentuk pemerintahan mereka, pandangan mereka tentang hak asasi manusia, pandangan mereka tentang kedaulatan, pandangan mereka tentang kebebasan pers, kebebasan beragama, kebebasan berkumpul, semua hal itu, yang entah bagaimana itu lebih baik dari apa yang banyak dari kita miliki,” jelas dia.

Washington dan Beijing berselisih tentang segala hal mulai dari perdagangan dan hak asasi manusia hingga aktivitas militer China di jalur perairan Laut China Selatan yang disengketakan dan di tempat lain.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Tantang China, Menhan Amerika: Kami tak akan mundur sedikitpun dari Pasifik"

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved