Liang Lahat Sudah Digali, Jenazah Sudah Didoakan, Keluarga Kaget Harnanik Ternyata Masih Hidup

Peristiwa sungguh mengejutkan terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Satu jenazah sudah didoakan, ternyata hidup lagi.

Editor: Rahimin
tribunnews
Ilustrasi liang lahat 

Beberapa warga mengumumkan kematian Harnanik di mushala. Warga lain menggali liang lahad untuk peristirahatan terakhir jenazah. "Di rumah semua sudah siap-siap," ujarnya.

Ternyata bukan jenazah Harnanik

Nanung mengatakan, bapaknya menjemput jenazah sang ibu. Seluruh dokumen pemulangan telah diteken bapaknya.

Ilustrasi mobil Ambulans bersiap membawa pasien Covid-19
Ilustrasi mobil Ambulans bersiap membawa pasien Covid-19 (Kompas.com)

 Bapaknya juga telah menggelar doa di hadapan jenazah. "Semua (berkas rumah sakit) sudah ditandatangani, juga sudah melakukan doa-doa untuk jenazah," ujar Nanung.

Setelah membaca doa, bapaknya yang penasaran lalu membuka kain penutup jenazah. Nanung menyebutkan, bapaknya kaget karena jenazah itu bukan ibunya, Harnanik.

"Terus lihat ke ruang isolasi, ternyata ibu saya masih ada di situ," kata Nanung.

Nanung menambahkan, ibunya masih dirawat. Namun, ibunya telah dipindahkan dari ruang isolasi karena dinyatakan negatif Covid-19.

Lionel Messi Bakal Tinggalkan Barcelona, Cristiano Ronaldo Pernah Nasehati Soal Zona Nyaman

Link Download MP3 dan Bacaan Surat Yasin, Bahasa Arab (Terjemahan), Untuk Dibaca di Malam Jumat

Download Lagu MP3 One Direction Strong (Popular TikTok), Lengkap Dengan Lirik dan Video Klip,

Meski begitu, keluarga belum menerima surat keterangan negatif Covid-19 tiu. Padahal, surat keterangan itu sangat penting.

"Nanti sewaktu-waktu (ibu) saya bawa pulang, ada yang nanya bagaimana. Zaman sekarang masalah begini, kan rawan," kata Nanung.

Rumah sakit mengaku salah

RSUD Mardi Waluyo telah menginvestigasi kasus tersebut. Secara terus terang, pihak rumah sakit mengakui kesalahannya.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Mardi Waluyo dr Herya Putra mengatakan, evaluasi dan pembinaan internal telah dilakukan agar kejadian serupa tak terulang. "Kepada keluarga kita sudah sampaikan permohonan maaf," ujar Herya.

Herya menceritakan kronologi peristiwa itu. Awalnya, Harnanik (H) bersama dua pasien lainnya dirawat di ruang isolasi.

Di ruangan itu, pasien H dan pasien S sama-sama berstatus suspek Covid-19 dengan kondisi kesehatan menurun.

"Swab tanggal 17 (Agustus), hasilnya belum kami terima," kata Herya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved