Kebakaran Gedung Kejagung, Mahfud MD Tanggapi Kemungkinan Hilang Berkas Djoko Tjandra & Jiwasraya
Kalau listrik mungkin agak terbatas ininya, saya awam di bidang kebakaran tapi menurut saya ini seperti luar biasa sampai sekian lantai
Mahfud menyebut, kemungkinan-kemungkinan buruk memang mungkin terjadi,
sehingga ia meminta publik untuk tak menyebarkan spekulasi terlalu jauh sebelum ditemukan penyebabnya.
"Bisa orang menganalisis macam-macam dan kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi.
"Makanya kita lihat dulu kepastiannya seperti apa. Kita tunggu semuanya," kata dia.
Ada Kaitan Kasus-kasus Besar?
Melansir sumber yang sama, publik mengaitkan kasus kebakaran di Kejagung dengan pekara-pekara besar seperti kasus hukum Jaksa Pinangki Sirna Malasari, kasus Djoko Tjandra, hingga Jiwasraya.
Menko Polhukam ini pun mengimbau agar masyarakat tak menghubung-hubungkan bencana yang terjadi dengan kasus-kasus tertentu.
"Jangan berspekulasi bahwa ini terkait dengan kasus tertentu, kasus ini, kasus itu," kata Mahfud dalam konferensi pers virtual, Minggu (23/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Nah, kasus yang sekarang sedang ditangani kan ada dua. Kasus Djoko Tjandra terkait Jaksa Pinangki dan seluruh rumpunnya yang ada di situ dan kasus Jiwasraya yang sudah maju ke pengadilan," lanjutnya.
AAlih-alih berasumsi buruk, Mahfud mengajak masyarakat untuk mengawasi bersama-sama proses hukum yang berlangsung.
"Nanti diawasi saja bersama-sama, tetapi tidak perlu berspekulasi bahwa ini untuk melindungi ini, dan sebagainya. Yang spekulatif seperti itu dijauhi dulu," ucap Mahfud.
Ia menegaskan, pemerintah lewat Kejaksaan Agung tak main-main menangani kasus korupsi Djoko Tjandra dan Jiwasraya.
"Tidak mungkin pemerintah itu berbohong, menyembunyikan sesuatu dalam situasi seperti ini.
"Karena sekarang masyarakat punya alatnya sendiri untuk tahu dan membongkar," katanya.
"Oleh sebab itu pemerintah tidak pernah ada niatan untuk menyembunyikan kasus, menyembunyikan orang, dan sebagainya."