Dua Minggu Gas Subsidi di Muarojambi Langka, Pedagang Kue Kesulitan Mau Jualan
Sejak dua minggu terakhir warga Pondok Meja, Muarojambi kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,SENGETI-Sejak dua minggu terakhir warga Pondok Meja, Kabupaten Muarojambi kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg.
Warga Desa Pondok Meja, Susilo mengaku menggunakan menggunakan kayu bakar akibat sulit mendapatkan gas subsidi.
Sekitar dua minggu terakhir banyak warga mengeluh sulitnya mendapatkan gas 3 Kg di pangkalan maupun di eceran.
"Harganya pun kian naik dibandingkan sebelumnya, biasanya kita beli gas elpiji 3 kg Rp18 ribu sekarang naik jadi Rp30 ribu itupun sangat sulit didapatkan," kata Susilo pada tribunjambi.com, Senin (24/8/2020).
• September Kasus DBD di Tanjab Barat Diprediksi Naik, Segini Jumlah Kasus Saat Ini
• VIDEO Zumi Zola Jadi Duda, Gugatan Cerai Sherrin Tharia Dikabulkan Majelis Hakim Jakarta Selatan
Dia berharap kepada pemerintah agar cepat mengatasi masa kelangkaan ini, dikhawatirkan ada oknum yang ambil kesempatan dan sengaja untuk penimbunan gas elpiji tersebut.
Selain itu Yusnita warga di Desa Mendalo Laut Kecamatan Jaluko juga mengeluhkan kelangkaan gas jenis melon tersebut, menurutnya hampir di semua agen dan sub agen gas elpiji di desanya kosong.
"Kita jugo berharap semoga lancar persediaan gas, apo lagi buat kami pedagang kue sangat butuh nian, sudah hampir dua minggu kami dak jualan karena gas belum ada," tutupnya.(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)