Indonesia Negeri Tempe dan Tahu, Ironi Kini Impor Kedelai, Jaman Soeharto Bisa Swasembada
Kedelai jadi bahan baku bagi tempe dan tahu, dua makanan yang sangat lazim disantap masyarakat Tanah Air.
Kedelai lokal memeliki umur tanaman lebih singkat 2,5 - 3 bulan daripada impor yang mencapai 5 - 6 bulan.
Benihnya pun lebih alami dan non-transgenik.
Akan tapi dalam hal produktivitas dan luas lahan, kedelai impor lebih tinggi.
• Tanaman Ini Dapat Cegah Debu Di Rumah, Berikut 10 Tanamannya
Bila varietes lokal umumnya masih berproduksi di bawah 2 ton per hektare, maka impor bisa mencapai 3 ton per hektarenya.
Biji impor pun umumnya lebih besar.
Lemahnya produktivitas kedelai lokal tersebut tidak didukung oleh industri perbenihan yang kuat, mekanisasi usaha tani berskala besar serta efisien, dan juga lahan khusus kedelai yang luas.
• Perang Nuklir di Ambang Mata? Pakistan Ancam India dengan Nuklir Jika Nekat Lakukan Ini
"Ya petani kan rasional. Dari pada menanam kedelai ya lebih baik menanam beras dan jagung.
Kecuali ada intervensi khusus dari pemerintah. Nah, itu bisa lain ceritanya," kata Made dikutip dari Kontan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ironi Indonesia, Negeri Tempe, Kedelainya Mayoritas Impor",