Heran Pasangan Bajo Lolos di Solo, Refly Harun Duga Konspirasi: Agar Gibran Tak Lawan Kotak Kosong

Ia menyinggung latar belakang pasangan Bajo itu yang berasal dari orang biasa, yakni Bagyo adalah penjahit dan Supardjo adalah ketua RW.

Editor: Tommy Kurniawan
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari
Gibran Rakabuming Raka 

TRIBUNJAMBI.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi majunya pasangan Bagyo Wahono-Supardjo (Bajo) dalam Pilkada Solo 2020.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Sabtu (22/8/2020).

Diketahui pasangan yang menamakan diri dengan sebutan Bajo itu akan menantang pasangan Gibran Rakabuming Raka -Teguh Prakosa.

Pasangan Bajo itu dinyatakan telah lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo.

"Saya sendiri merasa antara senang dan tidak senang," komentar Refly Harun menanggapi hal itu.

"Senangnya adalah bahwa ada orang yang berani menantang Gibran," lanjutnya.

Beredar Foto Lawas Agnez Mo saat SD Gigi Kelinci Bandingkan Raisa, Nagita dan Chelsea Islan, Jauh

Live Streaming Final Liga Champions PSG Vs Bayern Muenchen Malam Nanti Kick Off Pukul 02.00 WIB

Peringatan Dini BMKG Minggu (23/8) - 5 Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem Hujan, Jawa hingga Sulawesi

Viral Kejadian Aneh di Magelang, Anak Hilang Bisa Dilihat Ibu Tapi Orang Lain Tak Bisa (Video)

Ia menilai majunya pasangan Bajo itu seolah-olah hendak meledek Gibran yang merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Orang tersebut seperti meledek, cukup tukang jahit dan ketua RW yang menantang Gibran," katanya.

Menurut Refly, sejauh ini tidak ada yang berani mengajukan diri sebagai penantang Gibran-Teguh.

Ia menyinggung latar belakang pasangan Bajo itu yang berasal dari orang biasa, yakni Bagyo adalah penjahit dan Supardjo adalah ketua RW.

Selain itu, Refly menyoroti Kota Solo yang menjadi basis suara PDIP.

"Yang berani orang biasa saja. Satu tukang jahit, satu kepala RW yang kita tahu kekuatan ekonominya seperti apa," ungkit pengamat politik itu.

"Untuk memenangkan kontestasi pilkada, kalau tidak ada sentimen yang luar biasa, rasanya berat. Apalagi ini di 'kandang banteng' dan di halaman presiden," lanjutnya.

Refly justru menduga lolosnya pasangan Bajo karena ada konspirasi.

Diketahui sebelum pasangan itu muncul, Gibran-Teguh diprediksi tidak memiliki penantang alias melawan kotak kosong.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved