Istana Bantah Isu Reshuffle Kabinet, Menteri Fokus Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Pasca Covid-19
Istana menampik kabar rencana reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman kepada wartawan,
TRIBUNJAMBI.COM - JAKARTA - Istana menampik kabar rencana reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman kepada wartawan, Jumat (21/8/2020).
"Tidak ada reshuffle," kata Fadjroel.
Semua menteri saat ini menurutnya sedang fokus bekerja.
Salah satunya, dalam menghadapi pandemi Covid-19 beserta dampak yang ditimbulkannya dalam segala aspek, sesuai arahan Presiden.
"Semua menteri fokus dan bekerja keras menghadapi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional," tuturnya.
• Tiga Hal Ini Bikin Lagu Dynamite BTS Bisa Tumbangkan Rekor How You Like That BLACKPINK
• Koruptor Datang dari Kalangan Elit, Megawati Ingatkan Hal Ini pada Kader PDI Perjuangan
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) menduga bakal ada perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pergantian atau pergeseran kabinet itu disebut bakal dilakukan Jokowi setelah adanya pergantian Panglima TNI.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, setidaknya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang bakal digeser atau berganti tugas.
"Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti," kata Neta lewat keterangan tertulis, Kamis (20/8/2020).
Neta menyampaikan, nantinya jumlah menteri yang memiliki latar belakang dari kepolisian di kabinet juga diprediksi bertambah.
Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal figur Polri yang bakal masuk ke kabinet Jokowi.
"Jumlah menteri dari anggota Polri diperkirakan juga akan bertambah dalam kabinet hasil reshuffle ini," jelasnya.
Dari informasi yang didapatkan IPW, sedikitya ada 11 menteri Jokowi yang akan di-reshuffle.
• Sevilla Dipastikan Juara Liga Europa 2019-2020 Setelah Tumbangkan Inter Milan
Di antaranya, Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora, Mendikbud dan Menteri Pariwisata.
Lalu, Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Meneg BUMN, Menteri Agama, Kepala Bulog, dan beberapa kementerian lain.
"Sementara pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni pensiunnya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021," ungkapnya.
Ia menduga, reshuffle kali ini lantaran Jokowi kecewa dengan kinerja milenial yang berada di kabinetnya.
Sebaliknya, reshuffle itu sebagai hasil evaluasi kinerja jajarannya dalam setahun terakhir.
"Dalam reshuffle kali ini, sepertinya Jokowi kecewa dengan anak anak milenial yang dimasukkannya dalam kabinet."
"Sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka," paparnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktikno meminta publik tak lagi membahas isu reshuffle kabinet.
Karena, kata Pratikno, isu itu sudah 'terbantahkan', bila melihat kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju yang terus menunjukkan perubahan secara signifikan.
"Tentunya dengan progress yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus."
"Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus," kata Pratikno di Gedung Utama Kantor Mensesneg, Jakarta, Senin (6/7/2020).
"Tentu saja kalau bagus terus ya enggak ada isu, enggak relevan lagi reshuffle."
"Jadi jangan ribut lagi reshuffle, karena progress kabinet berjalan dengan bagus," tambahnya.
Menurut Pratikno, pemerintah sedang fokus menyelesaikan permasalah kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Kita fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi Covid-19," jelasnya.
Sebelumnya Praktikno mengatakan, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju terus menunjukkan peningkatan kinerja.
Menurut Pratikno, hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat meminta para pembantunya itu bekerja cepat dalam menghadapi krisis di tengah pandemi Covid-19.
Terlebih, Presiden telah mengeluarkan pernyataan siap melakukan pembubaran lembaga maupun melakukan reshuffle kabinet, jika tak ada peningkatan kerja dalam waktu dekat.
"Tapi dalam waktu yang relatif singkat kita melihat progress yang luar biasa di kementerian/lembaga."
"Antara lain bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat, program-program yang sudah mulai berjalan," ungkap Pratikno di Gedung Utama Kantor Mensesneg, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Pratikno menyebut, peningkatan kinerja lembaga/kementerian ini menunjukan teguran Presiden Jokowi memiliki arti yang kuat
Sehingga, lanjut Pratikno, teguran itu disikapi dengan kerja-kerja cepat dan terukur sesuai instruksi Presiden.
"Artinya teguran keras tersebut punya arti yang signifikan."
"Teguran keras tersebut dilaksanakan secara cepat oleh kabinet. Ini progress yang bagus," ucap Pratikno.
Pratikno mengatakan, dilihat dari kinerja para menteri tersebut, tak pantas jika dilakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Jadi kalau progress-nya bagus, ngapain direshuffle? Gitu, intinya begitu," tuturnya. (Taufik Ismail)
https://wartakota.tribunnews.com/amp/2020/08/22/fadjroel-rachman-bantah-isu-reshuffle-kabinet-sebut-semua-menteri-fokus-kerja-keras-hadapi-covid-19?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/prabowo-bersama-jokowi.jpg)