Curhat PSK Muda Harus Layani Tamu Seumuran Dengan Ayahnya, Sehari Bisa Layani 8 Pria Hidung Belang
Prostitusi ini berjalan rapi. Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen.
Dafa merupakan Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli.
Dinda yang tubuhnya dirajam tatto itu pun pasrah ketika tertangkap basah. Perempuan berparas cantik ini mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.
Di Kota Tangerang awalnya dirinya hanya sebatas administrator yang melakukan transaksi via aplikasi media sosial dan meneruskan pesanan kepada para penyedia layanan lendir.

Namun karena tergiur dengan rupiah yang dihasilkan pada akhirnya Dinda turut terjun langsung menerima tamu dalam bisnis birahi tersebut.
"Sesepi - sepinya satu hari bisa nyelengin (menyisihkan) satu Rp 1 juta. Paling banyak Rp. 2,5 juta," ujar Dinda yang mengaku sudah dua bulan terakhir terjun sebagai pemuas birahi pria hidung belang.
Dara manis ini pun blak - blakan mengenai tarif yang dipasang. Dinda berani banderol harga tinggi mengingat dirinya masih muda dan segar.
"Tarif Rp 1,5 juta setiap kali kencan singkat biasanya pakai aplikasi MiChat," ucapnya.
"Sekali main paling lama juga 15 menit. Kalau lagi ramai bisa 5 sampe 8 tamu seharinya. Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu. Kalau hari hari biasa paling banyak 4 tamu," sambung Dinda.
• Terbaru, Kini Pemerintah Naikkan Bantuan Rumah Subsidi Bagi Masyarakat Penghasilan Rendah
• Dikaitkan dengan Hal Mistis, Bikin Heboh Warga, Pisang Tumbuh Tanpa Daun dan Batang, Berbuah 3 Kali
• Jadwal Lengkap MotoGP Styria 2020, dari FP1 hingga Race, Live Streaming Trans 7 Siaran Langsung
Mengurangi rasa sakit dalam melayani setiap tamunya, dirinya tidak jarang mengomsumsi minuman keras. Minuman keras ini didapatkan dari beberapa toko kedai kopi di Jakarta Barat.
"Biar pakai pelumas sakit mah tetep. Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.
Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya.
Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan. "Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik. Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani," ungkap Dinda.

Uang hasil kerjanya digunakan keperluan pengobatan ibunya yang menderita gula darah.
"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.
Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.