Ternyata Masih Hidup saat Keluar Rahim
BREAKING NEWS Awalnya Dibilang Meninggal, Setelah Keluar Rahim Bayi di Jambi Ini Ternyata Hidup
Kejadian itu membuat geger hingga pihak rumah sakit menuai protes keras dari keluarga pasien, setelah keliru mengumumkan kematian calon bayi perempuan
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kisah ini dialami keluarga Untung Nainggolan (33) dan Katarina (24).
Warga Kota Jambi itu melayangkan protes keras kepada pihak rumah sakit di kawasan Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, lantaran salah diagnosis.
Untung Nainggolan tidak terima bayi dalam kandungan sang isteri divonis meninggal dunia tanpa penanganan lebih dahulu.
Pasalnya, setelah dikeluarkan dari rahim, bayi tersebut ternyata masih bernapas.
• Terlambat Penanganan Gara-gara Rapid Test Covid-19, Bayi Arianti Akhirnya Meninggal Dunia
• Mayat Sony Ditemukan di Pinggir Kolam Bekas Tambang Batubara di Bungo, Diduga Akibat Epilepsi Kambuh
Kejadian itu membuat geger hingga pihak rumah sakit menuai protes keras dari keluarga pasien, setelah keliru mengumumkan kematian calon bayi perempuan.
Berikut kronologi kejadian:
Warga Desa Pematang Tembesu, Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi, itu mengatakan peristiwa tersebut berawal pada Kamis (20/8) pukul 11.30 WIB.
Saat itu, isteri Untung mengalami pecah ketuban di rumahnya.
Sebagai pertolongan pertama, Untung memanggil bidan dari klinik yang berada di Tungkal Ulu.
Namun, bidan tersebut langsung menyarankan agar sang isteri di rujuk ke rumah sakit.
• Pramugari Ditendang,Disiksa, Guna Selamatkan Penumpang, Suasana Berubah Saat Kopassus Datang
• Pakai Iming-iming Rp 3 Ribu, Petugas Rumah Ibadah di Surabaya Mencabuli 2 Bocah 10 Tahun
"Awalnya dari rumah, memang sudah didiagnosis meninggal dunia, tapi itu tidak ada penanganan memang, langsung disuruh rujuk," kata Untung, saat ditemui di rumah sakit, Jumat (21/8) sore.
Tepat pukul 14.15 WIB, Untung bersama sang isteri tiba di rumah sakit di Kota Jambi.
Untung menjelaskan, saat itu isterinya langsung dipasangi infus oleh empat orang perawat.
"Udah dipasang infus, udah mereka langsung vonis bahwa anak saya sudah meninggal di dalam kandungan," imbuhnya.
Diagnosis tersebut menjadi kesepakatan keempat perawat yang menangani pasien, melalui pemeriksaan yang mereka lakukan. Keempatnya mengonfirmasi kepada salah satu dokter, yakni dokter Medrin Joni.