Blak-blakan ke Najwa Shihab, Ahok Ungkap Gajinya Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ternyata Segini

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai komut utama Pertamina pada November tahun lalu.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
lasjdlkasnd
Najwa Shihab dan Ahok 

TRIBUNJAMBI.COM - Posisi Komisaris Utama PT Pertamina yang sekarang dijabat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kerap jadi incaran.

Ya, gaji suami Puput Nastiti Devi di Pertamina sekarang mencapai Rp 170 juta per bulan. Belum termasuk bonus tantiem.

Ahok BTP blak-blakan kepada Najwa Shihab, memberi gambaran, dulu bonus tantiem Dirut Pertamina saja bisa mencapai Rp 25 miliar.

Nah, itu baru bonus direktur utama, bagaimana kalau Komisaris Utama? Wow!

" href="https://jambi.tribunnews.com/2020/08/20/jadwal-final-liga-champions-2020-psg-vs-bayern-munchen-live-streaming-siapa-yang-jadi-juara">Jadwal Final Liga Champions 2020, PSG Vs Bayern Munchen Live Streaming, Siapa yang Jadi Juara>

Hasil Liga Champions Tadi Malam, Lyon Vs Bayern Munchen, Skor Akhir hingga Jalannya Pertandingan

Bonus tantiem adalah bonus yang diberikan berdasarkan pencapaian kinerja perusahaan.

Bonus ini baru diberikan apabila perusahaan berhasil mencatatkan laba.

Lalu berapa gaji Ahok sebulan di BUMN itu?

"Rp 170 juta lah kira-kira," kata Ahok dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Najwa Shihab.

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai komut utama Pertamina pada November tahun lalu.

Penunjukkan itu bersamaan dengan perubahan di posisi direksi.

Emma Sri Martini, eks direktur utama Telkomsel, ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

Pahala sendiri bergeser menjadi dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala dibantu oleh Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.

Ditunjuk Erick Thohir, Ini Tujuan Ahok Masuk Pertamina

Ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir dan digaji Rp 170 juta, Ahok akhirnya ungkap misinya masuk Pertamina.

Pengangkatan Ahok sebagai komisaris utama di BUMN minyak dan gas itu awalnya sempat menuai sorotan sebab dia sosok kontroversial.

Terlepas dari itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta kepada siapapun untuk tak mencoba korupsi di perusahaan minyak plat merah itu.

Sebab, saat ini, kata Ahok, Pertamina telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) untuk mengamati keuangan perusahaan tersebut.

“Jadi sekarang kita ada MoU dengan KPK. KPK setiap saat bisa minta data apa saja dengan kita. Kita mau kejar PPATK. Jadi sekali lagi siapapun yang mau korup di Pertamina, hati-hati, Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK,” ujar Ahok dalam akun YouTube resmi Pertamina yang dikutip Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Ahok mengaku akan berupaya membuat Pertamina semakin transparan.

Setahun Bisa 2.638 Janin, Begini Fakta-fakta Klinik Aborsi Ilegal yang Berhasil Diungkap Polisi

Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.

“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka. Nah ini yang kita lakukan sekarang. Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.

Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.

“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina. Ya sudah saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.

Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir November 2019.

Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.

Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.

Penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sendiri terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.

Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDIP.

Reaksi Rossa Ketika Tahu Asal Muasal Julukan Tiara Cendol yang Diberikan Netizen, Ternyata Begini

Gaji Rp 170 Juta

Selain mengungkapkan misi dirinya membebaskan Pertamina dari praktik korupsi, Ahok juga pernah menyebutkan berapa besar gajinya kini sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Pada siaran langsung Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020) malam, Ahok secara terbuka menyebutkan gajinya sebagai Komut Pertamina cukup besar dibandingkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sebagai Komut Pertamina, dia mendapatkan gaji Rp 170 juta per bulan.

"Kalau gaji, gedean komisarislah. Jauh (dibanding sebagai gubernur). Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar dia.

Namun, Ahok mengaku bahwa lebih enak menjadi gubernur atau kepala daerah, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.

Menurut dia, keuntungan menjadi gubernur tak lain karena bisa menolong orang banyak.

"Jadi gubernur lebih enak karena bisa menolong orang banyak," kata Ahok dalam siaran langsung Instagram itu.

Dia mengemukakan, saat menjadi gubernur dia memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin, langsung ke rekening mereka masing-masing.

Bantuan diutamakan untuk menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan sekolah karena adanya tunggakan pembayaran sekolah.

Bahkan dana operasional gubernur itu bisa bertambah jadi Rp 4 miliar jika tak memiliki wakil gubernur.

"Saya punya dana operasional Rp 3 miliar langsung dibagi ke warga miskin ke rekening dia masing-masing. Kalau tanpa gubernur bisa Rp 4 miliar," katanya mengungkapkan Berbeda halnya ketika menjadi Komut Pertamina. (*)

SUMBER: Banjarmasin Post

Prakiraan Cuaca Hari Ini 20 Agustus 2020, Beberapa WIlayah Alami Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

6 Zodiak yang Disebut Paling Boros, Leo jadi yang Paling Boros, Sagitarius Tak Pernah Menabung

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved