Sempat Memanas, Ternyata Jakarta Pernah Jadi Sasaran Bombardir Australia karena Terancam TNI AL
Bukan hanya itu, di masa lalu hubungan Australia dan Indonesia juga memanas karena konflik Timor Timur (sekarang Timor Leste).
TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia dan Australia, memiliki hubungan diplomatik yang naik turun hingga sekarang.
Terlebih saat ini Australia diketahui sebagai negara yang digunakan oleh buron Veronica Koman (Kasus pendukung Papua merdeka) untuk berlindung.
Bukan hanya itu, di masa lalu hubungan Australia dan Indonesia juga memanas karena konflik Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Bahkan dalam suatu keadaan, Australia menggemakan niatnya untuk menggempur Ibu Kota Indonesia.
• Hasil Babak Pertama RB Leipzig vs PSG, Semifinal Liga Champions Malam Ini, Jalannya Pertandingan
• Pengkuan Orangtua Model Anak yang Muncul di uang Nominal Rp 75.000, Berikut Penampakan Sang Bocah
Hal ini dikarenakan karena Australia merasa terancam dengan pergerakan TNI AL.
Pada saat itu, kehadiran Alutsista TNI di wilayah perbatasan menggambarkan betapa kuatnya militer Indonesia.
Salah satunya yang cukup mengganggu Australia adalah kapal selam TNI AL yang terus melakukan patroli di wilayah perbatasan.
Hal itu menyebabkan desas-desus penyerangan oleh Australia ke Ibu Kota Indonesia.
Pekara ini dimulai dari mendaratnya pasukan PBB pimpinan Australia dan Selandia Baru di Bumi Lorosae atau Timor Leste.
Takut adanya ancaman berbahaya saat mendaratkan interfect di Timor Timur, Australia melakukan persiapan mengamankan pendaratan dengan tekanan politis juga militer.
Salah satunya adalah melancarkan serangan ke ibukota Jakarta, pada September 1999.
F-111
Menurut The Telegraph dikutip dari Pos Kupang, kejadian ini diungkapkan oleh analis pertahanan Selandia Baru David Dickens, dari direktur Pusat Studi Stategi di Universitas Victoria, Wellington.
Unsur serangan ke Jakarta itu direncanakan bakal dilakukan menggunakan pesawat tempur pembom F-111 Aadvark milik RAAF.
Dickens juga mengatakan, kapal perang RAN Australia sudah disiagakan untuk bertempur dengan TNI AL.