Positif Corona Jambi Tambah 20

Pemkot-TP PKK Gelar Gebrak Masker

Pemerintah Kota Sungai Penuh berkolaborasi dengan TP PKK Kota Sungai Penuh menggelar kegiatan 'Gebrak Masker'

Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/herupitra
Pemerintah Kota Sungai Penuh berkolaborasi dengan TP PKK Kota Sungai Penuh menggelar kegiatan 'Gebrak Masker' yang dipusatkan di Desa Aur Duri, Pondok Tinggi, Senin (17/8/2020). 

Menariknya, pernak-pernik ini dibuat dari bahan daur ulang limbah plastik, seperti botol bekas, keras sisa layangan, dan juga kresek bekas ibu-ibu pembungkus barang sepulang dari pasar. Semua tertata indah dan rapi.

Untuk menjaga keamanan dan kebersihan pengunjung, warga sengaja memajang galon sebagai tempat pencuci tangan di depan pintu pagar rumah.

Kampung Merah Putih di Desa Baru Semerah, Kerinci.
Kampung Merah Putih di Desa Baru Semerah, Kerinci. (Tribunjambi/Heru)

“Setiap rumah wajib menyediakan tempat cuci tangan di halaman rumah, untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” kata Ketua BPD Baru Semerah, M Ikhasan, yang ditemui di kantor desa.

Agar pernak-pernik ini terlihat semakin indah ketika malam hari, warga secara swadaya memasang lampu warna warni disepanjang lorong. Setidaknya ada empat gerbang unik yang dibangun warga untuk menghiasi desa mereka.

Semuanya dibuat dengan konsep yang berbeda, sesuai karakter masyarakat tiga dusun yang ada di Desa Baru Semerah. Tidak mengherankan, Desa Baru Semerah dalam beberapa hari belakangan, ramai didatangi warga tetangga.

“Saya datang bersama keluarga, sengaja untuk melihat keindahan Desa Baru Semerah saat malam hari,” ungkap Heri Kiswanto, Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Kerinci.

Kejutan yang ditawarkan Desa Baru Semerah kepada tamu yang berkunjung tidak hanya sampai di situ saja. Setelah puas berkeliling, sampailah di ujung desa, tepatnya di Dusun Tanjung Berisi.

Di sana, pemandangan hijaunya hutan bambu langsung menyegarkan mata. Beberapa spot swafoto pun sudah disiapkan oleh warga secara Cuma-cuma.

Diantaranya jembatan merdeka, gerbang tanjung berisi yang bertuliskan aksara incung, yang tentunya dibangun menggunakan bahan kayu dan bambu sehingga menari mata memandangnya.

Tidak hanya itu saja, warga juga menyuguhkan minuman ayi kawo (Daun Kopi), dan tulisan HUT RI ke 75 yang menjadi ikon desa.

“Pengunjung hanya diwajibkan menjaga kebersihan dan jangan sampai ada yang dirusak. Selebihnya gratis tanpa dipungut biaya,” beber Kadus Tanjung Berisi Eeng Prasetiawan.

Gita, pengunjung wisata hutan bambu yang ditemui di lokasi, mengaku sengaja datang bersama keluarga, untuk swafoto di lokasi.

“Saya awalnya lihat banyak yang share di media-media sosial. Pemandangannya indah, makanya kami datang lagi ke sini,” kata ibu satu anak ini.

Hawa di sekitar hutan bambu ini lanjutnya sangat sejuk dan masih asri. Di samping itu, warga sekitar juga ramah kepada pengunjung.

“Pokoknya di sini terasa sangat nyaman,” tambah Gita.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved