Sejarah Hari Pramuka, Apa Arti Praja Muda Karana, Jenjang Pramuka, Soekarno Menyebutnya Soko Guru
Di Indonesia, gerakan kepanduan diberi nama Pramuka, mengenal Praja Muda Karana dari sejarah, makna hingga perhatian Soekarno.
Melihat perkembangan itu, Presiden pertama RI, Soekarno membuat konsep untuk menyatukan organisasi-organisasi itu pada 9 Maret 1961.
Melalui panitia penyelenggara yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mendikbud Dr Prijono, Menteri Dr Azis Saleh, dan Menteri Achmadi, lahirlah Gerakan Pramuka ( Praja Muda Karana ) yang disahkan dengan Keputusan Presiden No 238 tanggal 20 Mei 1961.
Pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka jatuh pada 14 Agustus 1961 dan hingga kini dianggap sebagai hari jadi gerakan pramuka.

Makna Praja Muda Karana
Harian Kompas, Rabu (15/8/2018), memberitakan, Pramuka atau Praja Muda Karana memiliki makna jiwa muda yang suka berkarya.
Soekarno yang mempunyai perhatian besar pada Pramuka diberi gelar Pramuka Agung.
Ia menyebut Pramuka sebagai ”soko guru hari kemudian bangsa Indonesia”.
Soekarno menyiapkan Markas Besar Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur 6, Jakarta, yang cukup megah dengan menggusur Gedung Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa, Gedung Departemen Agraria, dan beberapa rumah di Jalan Pejambon.
Di awal pergerakannya, Pramuka beranggotakan sekitar 500 ribu orang.
Namun, saat ini meningkat berkali-kali lipat.
Mengenal Pramuka Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Sementara itu, pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "kepramukaan" adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.
Pramuka dibagi menjadi beberapa tingkatan.

Adapun jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan: