Siapa Sebenarnya Habib Syech Abdul Qodir Assegaf? Lagu Sholawat dari Surakarta yang Unik
Mengulas siapa sebenarnya sosok Habib Syech Abdul Qodir Assegaf sangat menarik. Sederet lagu sholawat habib yang tinggal di Surakarta ini sangat unik.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Duanto AS
Mengulas siapa sebenarnya sosok Habib Syech Abdul Qodir Assegaf sangat menarik. Sederet lagu sholawat habib yang tinggal di Surakarta ini sangat unik.
TRIBUNJAMBI.COM - Habib Syech Abdul Qodir Assegaf merupakan satu di antara tokh alim ulama di Surakarta.
Sosok pria yang populer disebut Habib Syech ini merupakan putra habib terkenal dari Surakarta, Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf.
Nama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf sangat dikenal di Surakarta.
Siapa sebenarnya Habib Syech Abdul Qodir Assegaf?
• Download Lagu MP3 Sholawat Nabi dari Nissa Sabyan Full Album 2020, Ada Video Religi dari Habib Syech
• Bacaan Niat dan Tata Cara Mengerjakan Salat Hajat Lengkap dengan Doa dan Terjemahan
Pria ini lahir di Kota Surakarta, 20 September 1961.
Habib Syech Abdul Qodir Assegaf merupakan putra Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf, tokoh alim yang pernah berguru terhadap sejumlah habib di Kota Surakarta yaitu Al Habib Anis bin Alwi al-Habsyi.
Ia juga adik kandung dari imam Masjid Jami' Assegaf di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, yaitu Al Habib Muhammad Jamal bin Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf.
Syech Abdul Qodir Assegaf merupaka penyanyi sholawat religius bersama grup Ahbaabul Musthofa.
Keluarga Habib
Melansir wikipedia, Habib Abdulqodir Abdurrahman Assegaf mempunyai 16 putra, di antaranya Habib Syech.
Profil Habib Syech memulai pendidikannya saat diberikan oleh guru besarnya sekaligus sebagai ayahanda tercintanya.
Pada saat itulah habib mendalami agama Islam dan akhlak luhur Nabi Muhammad Saw.
Masa Kecil Habib Syech
Semasa kecil, Habib Syech tidak pernah bermukim di sebuah pondok.
Pendidikan Habib Syech lebih terjun ke masyarakat langsung melalui majelis taklim di masjid-masjid terutama Masjid Assegaf, Wiropaten, Pasar Kliwon, Solo.
Di situlah Habib kecil seusai Magrib menjelang Isya senantiasa istiqomah mengikuti halaqah keilmuan, belajar Alquran, membaca wirid-wirid bersama ayahanda tercinta.
Di masjid Assegaf itu pula habib kecil dengan segala pengabdiannya menggunakan umur-umur SD- nya untuk berkhidmad membersihkan masjid, menyapu dan mengepel lantai masjid.
'“Masjid adalah ‘istriku’ yang pertama'
Mengutip dari wawancara Majalah Langitan, beliau menjelaskan bahwa orang yang paling menginspirasi dalam hidupnya tidak lain adalah ayah dan ibunya sendiri. Ayahnya bukanlah orang yang masyhur, namun ayahnya adalah seseorang yang sangat mencintai masjid.
Bagaimanapun keadaannya, baik sehat maupun dalam kondisi sakit beliau tetap mengimami.
“Masjid adalah ‘istriku’ yang pertama,” itulah yang diucapkan dari seorang ayah yang kini putranya menjadi pengemban dakwah akhlak Rosulullah Saw.
Kata-kata itulah yang muncul tulus dari seorang yang sangat mencintai masjid, rumah Allah yang senantiasa digunakan sholat lima waktu.
• Penyerangan di Solo saat Ormas Bubarkan Paksa Pernikahan, 3 Keluarga Habib Assegaf Terluka
• Tretan Muslim dan Coki Pardede Sindir Atta Halilintar dan Baim Wong Jadi Gembel
Hingga akhirnya, saat ayahanda Habib Syech menjadi Imam, Allah memberikan kasih sayang dengan mengambil sang ayahanda saat sujud dalam shalat Jumat terakhir. Subhanallah, sebuah akhir yang menyejukkan.
Selain dari ayahanda tercintanya, Habib Syech juga mendapat lanjutan pendidikan dari paman beliau almarhum Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf.
Habib Ahmad adalah sosok yang berjasa dalam membangun mental Habib kecil.
Pendidikan yang diberikan paman dari Hadramaut tersebut sangat berkesan bagi Habib Syech.
Pasalnya, sewaktu Habib Syech dibimbing Habib Ahmad, Habib Syech selalu dicaci, disalahkan meskipun Habib kecil waktu itu tidak melakukan kesalahan.
Dalam pemaparannya, Habib kecil tidak tahu menahu mengenai sikap dari Habib Ahmad dalam membimbingnya. Bahkan, Habib kecil waktu itu hampir tidak kuat.
Ketika Habib kecil menghubungi salah satu teman yang mendampingi kedatangan pamannya ke Indonesia, barulah Habib Kecil menyadari bahwa apa yang dilakukan pamannya Habib Ahmad bin Andurrahman semata-mata hanya sebagai pembelajaran agar kedepannya Habib kecil menjadi sosok yang kuat secara mentalnya, sabar dan teguh dalam pendirian.
• Terobsesi Memiliki iPhone 7 Warga Kasang Nekat Sikat Handphone Milik Teman Satu Komplek
Begitulah pendidikan pamannya, perasaan kagum dan cinta kepada Habib kecil digunakan sebagai media pembelajaran akhlak.
Selain itu, pendidikan dan perhatian penuh juga diberikan Habib Syech dari Alm. Al Imam, Al Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsy seorang Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom al Habsyi.
Berkat ketulusan, kesabaran dan kebesaran guru-gurunya itulah hingga saat ini Habib Syech masih setia menjalani dakwah mahabbaturrosul.
Seiring waktu berjalan, berkat keistiqomahan serta penyampaian komunikasi dakwah yang sederhana dan mudah dipahami, hingga saat ini terdapat lebih dari ribuan jamaah yang tergabung dalam Majelis Ahbabul Musthofa.
Di majelis tersebut jamaah bersama-sama menyelami kisah-kisah rosul dan mengajarkan cinta kepada Allah lewat Rosulullah.
Adapun sholawat rutinan yang diadakan di kediaman Habib Syech berlangsung setiap Rabu Malam dan Sabtu Malam Bakda Isya.
• Waspada! Gunung Sinabung Kembali Meletus, Radius 3 Km Harus Steril
Musik dan Lagu Sholawat Habib Syech
Bagai yang belum mengetahui, lagu sholawat Habib Syech memang tergolong unik.
Mengunakan arransemen ulang dari kitab sholawat yang berisikan sekitar 500-san syair, Habib Syech mampu mengaransemen lagu sholawat dengan indah dan sesuai harapan jamaah.
Di dalam lagu sholawat Habib Syech sendiri juga tidak melulu berbahasa Arab.
Bahkan, ada beberapa lagu yang berbahasa Indonesia dan khususnya berbahasa Jawa.
Dengan adanya variasi bahasa tersebut, sholawat Habib Syech menjadi lebih mengena dan pesan yang ada dalam shalawat bisa tersampaikan.
Berbagai Kalangan
Lantas siapa saja yang mendengarkan lagun sholawat Habib Syech?
Lagu-lagu sholawat Habib Syech banyak digemari bukan hanya kalangan atas.
Banyak juga namun juga kalangan bawah, dari santri sampai pejabat.
Terlebih bila lagu sholawat diimbuhi dengan variasai bahasa Jawa, masyarakat sangat senang dan lebih terasa jadi orang Jawa.
• Videonya Saat Maki-maki Wali Kota Padang Viral, Pedagang Bernama Emi Ini Akhirnya Minta Maaf
Nah, bila Anda mencermati music Habib Syech, hal yang paing sering didengar ada dua macam yakni musik Habib Syech yang murni rebana, dengan music Habib Syech yang menggunakan alat music moden seperti keyboard dll.
Untuk alat musik rebana, lebih digunakan di saat tampil live di atas panggung.
Sebaliknya, bila di dalam kaset maupun VCD, dua-duanya digunakan yakni perpaduan antara rebana dan alat music modern.
Pada 2014, label RPM mempersembahkan sebuah album special ramadhan yakni "The Best Sholawat".
Lagu ini yang dinyanyikan pada saat konser maupun perform berbagai kota.
Isi album itu 9 lagu pilihan dalam bentuk digital maupun fisik yang dirilis dalam Volume 1, 2, 3, 4.
Album tersebut dianggap special karena albumnya merupakan album the best sholawat karya karya dari Habib Syech.
Pada 2015, rilis album sholawat "Untaian Nada Rindu Al Musthofa" yang album nya berisikan 6 lagu dengan lagu utama "Alangkah Indahnya/Ya Rasulallah" yang lagu tersebut re-make dari grup nasyid asal Malaysia yakni Raihan.
Daftar Album Habib Syech Abdul Qodir Assegaf
Qasidah Pilihan, vol. 1 (2004)
Qasidah Pilihan, vol. 2 (2005)
Qasidah Pilihan, vol. 3 (2006)
Qasidah Pilihan, vol. 4 (2007)
Qasidah Pilihan, vol. 5 (2008)
Qasidah Pilihan, vol. 6 (2009)
Qasidah Pilihan, vol. 7 (2011)
Qasidah Pilihan, vol. 8 (2012)
Qasidah Pilihan, vol. 9 (2013)
The Best Sholaat (2014)
Untaian Nada Rindu Al Musthofa (2015)
Qasidah Terpopuler (2017)
Tholama Asyku (2017) (Tommy Kurniawan/ tribunjambi.com)
• Legenda Yamaha 125Z di Indonesia, Motor Bebek yang Pernah Digeber Norick Abe
• 10 Karakter Unik Orang yang Lahir Bulan Agustus - Selalu Merasa Benar hingga Mudah Kesal
• Download Lagu MP3 Sholawat Nabi dari Nissa Sabyan Full Album 2020, Ada Video Religi dari Habib Syech