Mahasiswi Cantik di Muaratara Mandi Darah Kerbau usai Raih Sarjana, Begini Pengakuannya

Di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, ada tradisi mandi darah kerbau yang turun temurun dilaksanakan.

Editor: Heri Prihartono
net
Ilustrasi mandi 

TRIBUNJAMBI.COM - Di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, ada tradisi mandi darah kerbau yang turun temurun dilaksanakan.

Simak pengakuan mahasiswi cantik di  yang nekat mandi darah kerbau setelah mendapat gelar sarjana.

Mahasiswi cantik bernama Fitri Romadona Sita (22) itu mengaku hal ini ia lakukan karena untuk membayar nazar almarhum kakeknya, Jipri.

Berikut pengakuan selengkapnya mahasiswi cantik yang nekat mandi darah kerbau, dilansir dari Sripoku dalam artikel 'Bayar Nazar Seorang Perempuan di Muratara Mandi Darah Kerbau, Usai Lulus Kuliah'

Terungkap Penghasilan Fantastis Ruben Onsu dari Bisnis Ayam Geprek, Capai Miliaran Per Bulan!

1. Rasanya mau muntah

tribunnews
Fitri Romadona mandi darah kerbau di Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) (Dok.Pribadi/Sripoku)

Fitri Romadona (22) yang baru saja mendapat gelar sarjana harus menuruti nazar dari kakek dan neneknya.

Fitri mengungkapkan, rasanya mau muntah saat mandi darah kerbau.

"Darah kerbau itu amis, saya hampir mau muntah, karena saya tidak tahan dengan baunya. Tapi tidak masalah, karena ini nazar kakek dan nenek saya, jadi harus dituruti," ujarnya, Selasa (4/8/2020).

2. Sudah turun temurun

Abu Hendar (54), orang tua Fitri menjelaskan, nazar mandi darah kerbau ini dilakukannya secara turun temurun di keluarganya.

"Sudah tujuh keluarga kami yang mandi darah kerbau ini," kata Abu Hendar.

Abu Hendar menyebutkan, tujuh keluarganya itu ialah tiga saudaranya (anak Marhana) dan empat anaknya (cucu Marhana).

"Nah yang ini anak bungsu saya baru lulus kuliah," kata Abu Hendar yang merupakan anak Marhana.

Tata Cara Mengerjakan Salat Taubat Sesuai Anjuran dan Tuntunan Rasulullah SAW

3. Tradisi keluarga

Abu Hendar mengatakan, nazar mandi darah kerbau ini dicetuskan sejak ayahnya Jipri (suami Marhana) saat masih hidup.

Darah kerbau yang dimandikan pun dari kerbau miliknya sendiri, karena keluarga ini memiliki banyak ternak kerbau.

"Ini sudah menjadi tradisi di keluarga kami, tapi khusus keluarga kami, bukan tradisi kampung," kata Abu Hendar.

Setiap ada anggota keluarganya yang lulus kuliah, mereka menyembelih seekor kerbau peliharaannya.

Daging kerbau itu dimakan bersama-sama keluarga dan juga dibagikan kepada tetangganya.

"Kalau ada yang lulus kuliah, kami syukuran, menyembelih kerbau, dagingnya untuk dimakan, darahnya untuk dimandikan kepada yang baru lulus kuliah tadi," ujar Abu Hendar.

Pria 50 Tahun Bikin Geger karena Minum Darah Sapi Kurban

Di kasus lain, seorang pria berusia sekitar 50 tahun di Garut menggegerkan warga karena meminum darah sapi kurban di jalanan.

Aksi seorang warga tersebut juga direkam oleh sejumlah warga hingga videonya beredar di sejumlah platform media sosial.

Diketahui lebih lanjut, rupanya pria itu mengalami depresi semenjak ditinggalkan sang istri.

Cucu Keempat Presiden Jokowi yang Baru Lahir Dipastikan Memiliki Nama Belakang Nasution

Video yang beredar di media sosial tersebut direkam saat penyembelihan sapi kurban Idul Adha di Garut, Jawa Barat.

Melalui video itu, tampak seorang pria sengaja menampung darah seekor sapi yang baru dipotong menggunakan gelas.

Tak diduga, ia kemudian menenggak darah tersebut sambil berjalan.

Warga yang keheranan dengan aksi pria itu kemudian berusaha menegurnya.

Namun, teguran warga tak digubris olehnya.

Sementara itu, Panit Reskrim Polsek Tarogong Kidul, Ipda Wahyono Adji membenarkan kejadian itu.

tribunnews
Seorang pria berusia 50 tahun minum darah sapi kurban (ist)

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Viral, Video Pria Tua di Garut Minum Darah Sapi Kurban yang Dipotong, Wabup: Jangan Ditiru"

Ipda Wahyudi menyebutkan video tersebut diambil di Kampung Seni Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul saat warga melakukan pemotongan seekor sapi kurban.

Pria yang meminum darah tersebut diketahui bernama Nandang.

Ia berusia sekitar 50 tahun warga RW 03 Kelurahan Jayawaras.

Menurut keterangan Ipda Wayudi, Nandang mengalami gangguan kejiawaan semenjak ditinggal sang istri.

"Kurang sehat orangnya, depresi akibat ditinggal istrinya," jelas Wahyono Adji kepada wartawan, Sabtu (1/08/2020).

Sementara itu, Andri (34), salah seorang warga Kelurahan Jayawaras mengakui, video pria tua minum darah sapi tersebut memang terjadi di Kampung Seni Kelurahan Jayawaras.

Namun, dirinya tidak mengenal pria tua tersebut.

"Iya di Seni, tapi saya tidak kenal orangnya," katanya saat dihubungi, Sabtu (1/08/2020) malam.

tribunnews
Ilustrasi sapi kurban (SURYA.co.id/DIDIk MASHUDI)

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta, apa yang dilakukan pria tua tersebut tidak sampai dicontoh oleh warga yang lain.

Apalagi dikait-kaitkan dengan pencegahan Covid-19.

"Tidak ada kaitannya dengan pencegahan Covid-19, saya minta jangan ditiru warga lain," tegas Helmi, Sabtu (01/08/2020).

Helmi menegaskan, meminum darah hewan yang dipotong itu tidak diperbolehkan, karenanya tidak boleh dijadikan contoh oleh warga lainnya.

"Tidak usah disebarkan lagi videonya. Karena tidak ada manfaatnya sama sekali, jangan dijadikan contoh," tegas Helmi.(Yandi Trainsyah/Putra Dewangga/Sripoku/Surya.co.id)



Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengakuan Mahasiswi Cantik Mandi Darah Kerbau Setelah Dapat Gelar Sarjana, Sudah Turun Temurun, https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/04/pengakuan-mahasiswi-cantik-mandi-darah-kerbau-setelah-dapat-gelar-sarjana-sudah-turun-temurun?page=all

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved