Jadi HRD Gadungan, Pria Ini Berhasil Mencabuli 4 Korban dan Terima Uang hingga Jutaan Rupiah

SA yang baru lulus sekolah tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan bagaimana ia menjadi korban pria 24 tahun itu.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
KONTAN/MURADI
07052016_Ilustrasi penipuan 

TRIBUNJAMBI.COM - Berhati hatilah saat akan melamar pekerjaan di suatu tempat, karena aksi penipuan saat ini berbagai macam modus.

Sebagai contoh yamg di alami oleh remaja ini, SA yang baru lulus sekolah tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan bagaimana ia menjadi korban pria 24 tahun itu.

Bermula dari status di WhatsApp teman tentang lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan susu di Gadobangkong, Kabupaten Bandung Barat.

Siapa Sebenarnya Bajo, Penantang Gibran di Pilda Solo, Kaitan Sunda Empire Uka-uka?

Satu Pegawai Positif Corona, Poliklinik RSUD Raden Mattaher Tutup Sementara, 50 Pegawai Diuji Swab

"Saya tertarik, kemudian mencoba melamar dan direspons," kata SA saat ditanya di Mapolres Cimahi, Senin (3/8/2020).

Komunikasi berlanjut hingga SA dan Suherman bertemu di pertigaan Cimamere, Kabupaten Bandung Barat, untuk membicarakan lowongan kerja.

"Awalnya saya kirim via Gopay senilai Rp 500 ribu. Setelah itu ia kembali meminta foto bugil saya dengan alasan tes keperawanan," ucap SA.

Foto sudah terkirim, tapi SA mendadak syok. Ia kembali diminta uang Rp 1 juta jika tidak foto bugilnya disebar.

Terpaksa, SA kembali mentransfer uang tunai yang diminta Suherman. Tapi foto bugil SA malah tetap disebarkan pelaku di media sosial.
"Saya diancam, hidup saya tidak akan tenang. Sebanyak Rp 1,5 juta uang saya transfer," kata SA sambil menangis.

Cukup kali ini saja SA tertipu dan meminta publik tak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal yang tawarkan lowongan kerja via online.

"Semoga tidak ada korban lagi. Saya baru lulus sekolah, belum pernah bekerja," sambung SA.

Suherman sudah beraksi hampir 5 bulan.

Ia ditangkap polisi pada 30 Juli 2020 di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

Sebanyak 11 wanita pencari kerja termasuk SA menjadi korbannya.

Suherman sempat menyetubuhi 4 korbannya di lokasi berbeda.

"Empat korban itu saya setubuhi. Ada di kosan teman dan ada di kebun masyarakat," kata Suherman.

Meski tidak sempat disetubuhi oleh pelaku, 7 wanita lain yang sudah menjadi korban telanjur memberikan foto tanpa busana ke Suherman.

Dari 11 korbannya, Suherman mengaku meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga tertinggi 1.5 juta.

"Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," sambung dia yang mengaku trik jahatnya untuk mengelabui korban dipelajari dari Facebook.

Dari 11 korban tersebut, baru 5 yang mendatangi Mapolres Cimahi untuk membuat laporan kepolisian.

Pasang Foto Wanita

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki, menjelaskan dalam kasus ini Suherman memerankan sebagai staf HRD gadungan sebuah perusahaan susu.

Ini Alasan Pelaku Berfikir Jadi Anggota BNN Gadungan

Ia memasang iklan lowongan pekerjaan di akun Facebook palsu.

Untuk meyakinkan targetnya, Suherman memasang foto wanita.

"Korbannya dihubungi melalui chat di Facebook," kata Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki.

Setelah korban berhasil dikuasai dan diyakinkan, Suherman bertukar nomor telepon dan berkomunikasi via WhatsApp.

Menurut Yoris, pelaku Suherman mulai menghilangkan jejak setelah korbannya masuk perangkap dengan mengirimkan foto bugil.

"Ia mengancam korban, jika tidak mengikuti arahannya akan menyebar foto tanpa busana dari korban," katanya.

Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Sigiro menambahkan, setelah korban terperngaruh pelaku langsung menghubunginya via video call.

Menurut Yohannes, selain sebagai staf HRD, Suherman mengaku menjadi tim kesehatan yang akan memeriksa fisik calon pekerja.

Sementara foto bugil yang diminta Suherman dari para korban sebagai salah satu persyaratan untuk tes keperawanan.

"Pelaku ini memiliki dua peranan, sebagai HRD untuk urusan administrasi dan tim kesehatan untuk memeriksa kesehatan korban melalui cek fisik dalam kondisi bugil," kata Yohannes.

VIDEO: Bisnis Cuci Motor Masih Belum Pulih di Masa New Normal

Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti ponsel, emas, kartu SIM ponsel, bukti transaksi, dan screen shoot percakapan pelaku dan korban.

Dari salah satu rekaman percakapan, pelaku berperan sebagai wanita yang meminta korbannya untuk mengirimkan foto tanpa busana.

Korban sempat ragu dan bertanya kenapa harus sertakan foto bugil.

Tapi, Suherman sukses meyakinkan korban bahwa foto tersebut syarat administrasi.

Suherman memaksa korban untuk mengirimkan foto tanpa busana via WhatsApp.

Penyidik menjerat Suherman pasal 372 KUHPidana, Pasal 378 KUHPidana, dan UU RI No 44 Tahun 2008 tentang pornografi.

Suherman bukan siapa-siapa.

Sehari-hari hanya sopir angkot tapi memang lihai berkomunikasi sehingga mampu meyakinkan korbannya.

Mata Najwa Nanti Malam 5 Agustus 2020, Bahas Tentang Kinerja Dua Menteri yang Lagi Jadi Sorotan

Sumber Tribunjakarta.com https://jakarta.tribunnews.com/2020/08/05/baru-lulus-sekolah-sa-jadi-korban-kebejatan-tim-kesehatan-gadungan-pabrik-hidup-saya-tak-tenang?page=all

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved