Seleb TikTok Amerika Berduka, Donald Trump Berencana Blokir Aplikasi TikTok

Seleb TikTok di Amerika berduka usai Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan akan memblokir TikTok.

Editor: Heri Prihartono
Istock/tiktokv.com
Aplikasi TikTok 

Trump mengklarifikasi bahwa ia menentang akuisisi tersebut.

Sejak diluncurkan kembali pada tahun 2017, popularitas aplikasi TikTok terbilang cepat, khususnya selama masa isolasi akibat pandemi virus corona.

Aplikasi tersebut telah diunduh 2 miliar pada bulan April, yang memengaruhi nilai Bytedance dari 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 735 triliun) menjadi 100 miliar dollar AS (Rp 1,4 kuadriliun).

Tentu saja, kenaikan nilai Bytedance merupakan ancaman bagi pemerintahan sang Presiden AS.

Namun, pihak eksekutif belum menjelaskan secara rinci bagaimana pemblokiran TikTok akan diberlakukan.

Badan Epin Tiba-tiba Ambruk, Menimpa Kambing yang akan Disembelihnya, Tewas, Ibu-ibu Histeris

Buat Kontroversi

Platform video berdurasi pendek asal China, TikTok, kembali membuat kontroversi.

Pemerintah Amerika Serikat menganggap TikTok sebagai risiko keamanan dan kini induk perusahaannya, Bytedance, telah dituntut di India atas dugaan pelanggaran privasi anak.

Pemerintah India mengklaim pemblokiran TikTok itu untuk melindungi privasi dan keamanan warganya.

Selain TikTok, India juga memblokir 58 aplikasi yang berbasis di China dalam upaya membangun kembali pertahanan, keamanan, kedaulatan, dan integritas India.

"Ada seruan yang kuat untuk mengambil tindakan tegas terhadap aplikasi yang merusak kedaulatan India serta privasi warga negara kami," demikian keterangan Kementrian Elektronik dan Teknologi Informasi India dalam pernyataan resmi.

Dengan lebih dari 2 miliar unduhan, TikTok sejauh ini berhasil memerangi ancaman legislatif.

Namun, apa yang terjadi di India adalah jenis tantangan yang berbeda.

Hal ini menjadi pukulan telak bagi TikTok. Sebab, India merupakan salah satu pasar dengan jumlah pengguna TikTok yang besar.

Seperti dilaporkan TechCrunch, hampir setengah dari 1,3 miliar populasi di India aktif di dunia maya, dan pemblokiran itu akan memengaruhi satu dari tiga pengguna smartphone di India.

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved