Mabuk Berat, Seorang Tentara di Kongo Tembak Warga yang Mengepungnya, 13 Tewas
Seorang tentara memberondong warga yang mengepungnya hingga sedikitnya 13 orang tewas.
Kerabat terkejut para korban melayang ketika mereka mencoba memahami tragedi itu.
"Orang yang bertanggung jawab adalah anggota FARDC (pasukan bersenjata Kongo) yang mabuk yang menembaki sedikitnya 20 warga sipil yang melintasi jalannya," kata seorang jaksa penuntut di Uvira.
Kapten Dieudonne Kasereka, jurubicara militer, mengatakan prajurit itu "dalam keadaan mabuk dan menembak 13 orang yang tewas, dan melukai sembilan lainnya."
Pria bersenjata itu masih bersenjata dan dalam pelarian, kata Kasereka.
"Delegasi militer dan tim PBB berada di daerah itu untuk menenangkan penduduk, yang berdemonstrasi menentang tentara," katanya.
Presiden DR Congo Felix Tshisekedi menyebut serangan itu sebagai kejahatan keji dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Sebagian besar tentara DR Congo kurang terlatih dan tidak profesional, dan personelnya sering dituduh melakukan kejahatan terhadap warga sipil.
Jenderal senior FARDC sudah dikenai sanksi oleh AS dan UE atas tuduhan pelanggaran, dan dituduh oleh PBB telah memasok senjata kepada pemberontak dan gerombolan penjahat.
Ini kejadian terburuk setelah DR Congo dilanda kerusuhan selama 25 tahun terakhir. (afp)