Virus Corona
Begini Kata Satgas Covid-19 Soal Prediksi WHO Pandemi Akan Berlangsung Lama
Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia.
TRIBUNJAMBI.COM - Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia.
Bahkan di Indonesia, pandemi Covid-19 terus mengalami peningkatan kasus baru setiap harinya.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, perubahan perilaku masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin sangat penting untuk memutus mata rantai Covid-19.
Ia mengatakan, dari cara penularannya, Covid-19 bisa berhenti apabila protokol kesehatan dijalankan dengan baik.
• Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 3 Agustus 2020, Jambi, Padang dan Palembang Hujan Lokal
Dengan demikian, kata dia, prediksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait pandemi Covid-19 yang disebut akan berlangsung lama tak terjadi.
"Terlalu jauh saat ini memprediksi pandemi ini akan berlangsung selama itu. Dari cara penularannya, yang penting dalam menghadapi Covid-19 ini adalah perubahan perilaku masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin," ujar Wiku kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).
• Deretan Harga Sapi Kurban Presiden Jokowi di Berbagai Daerah, Termurah Rp 72 Juta
Ia mengatakan, kelompok rentan Covid-19, yaitu penderita penyakit komorbid dan usia lanjut, perlu dilindungi dari paparan virus tersebut.
Mereka perlu dilindungi, kata dia, baik pandemi berlangsung pendek maupun lama.
Sebelumnya, WHO pada Sabtu (1/8/2020) memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona kemungkinan bertahan lebih lama.
Peringatan itu disampaikan setelah komite WHO mengadakan pertemuan darurat untuk mengevaluasi krisis wabah yang terjadi selama 6 bulan ke belakang, menurut keterangan media Perancis AFP.
Komite tersebut menggarisbawahi antisipasi terhadap panjangnya durasi wabah Covid-19 dan memperingatkan tentang risiko kelelahan dalam penanggulangan wabah karena tekanan sosial-ekonomi di banyak negara.
Kepala Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan, dampak dari wabah Virus Corona akan terasa lebih lama.
"Pandemi (Covid-19) adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," kata Tedros.
Virus Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 telah menewaskan setidaknya 680.000 orang dan menginfeksi sekitar 17,6 juta orang sedunia sejak pertama kali terjadi di China pada Desember lalu berdasarkan penghitungan dari sumber resmi AFP.
• Kabar Bahagia - Penantian 10 Tahun, Rianti Cartwright Melahirkan Buah Hati Pertamanya
Di Indonesia sendiri, pada Minggu (2/8/2020), tercatat sudah 111.455 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut terdapat 68.975 pasien yang berhasil sembuh dan 5.236 pasien meninggal dunia. (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)
Penyebaran Melalui Udara
Pandemi virus corona masih belum usai. Sebelumnya, WHO menyebutkan bahwa protokol kesehatan harus diterapkan. Protokol kesehatan tersebut meliputi jaga jarak dari orang lain, memakai masker corona, dan menjaga kebersihan.
Namun, protokol kesehatan tersebut harus diperbarui. Dari berita yang disiarkan oleh Reuter, Maria Van Verkhove (Pemimpin Teknis WHO) menyatakan bahwa WHO mengakui bukti virus corona juga bisa tersebar melalui udara. Dengan kabar terbaru tersebut, WHO diharap bisa memberikan instruksi protokol kesehatan lebih baru dari yang selama ini sudah diberikan. Dengan sosialisasi protokol kesehatan baru yang tepat dan cepat, diharap sebaran virus corona bisa segera mengalami penurunan.
Sambil menunggu instruksi terbaru yang diberikan, Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ada. Beberapa orang masih banyak yang melakukan kesalahan saat pakai masker corona. Melalui laman resminya, WHO (who.int) mengatakan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat memakai masker corona dari bahan kain.
• Kabar Bahagia - Penantian 10 Tahun, Rianti Cartwright Melahirkan Buah Hati Pertamanya
Apa yang Perlu Dilakukan?
Meski sudah menggunakan masker, tapi bukan berarti Anda pasti terhindar dari serangan virus corona. Kalau cara pemakaian masker salah, kemungkinan terkena virus tersebut masih ada.
WHO mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai masker. Masker corona berfungsi untuk menangkal virus, kalau tangan Anda tidak terjaga kebersihannya, maka fungsi masker tidak akan berjalan dengan baik.
Setelah mencuci tangan, pakailah masker dengan benar. Tutupi seluruh bagian hidung, mulut, dan dagu. Pastikan masker menutup rapat bagian-bagian itu. Saat masker tidak dipakai dengan benar, virus masih bisa masuk melalui ruang yang tidak tertutup.
Selama memakai masker corona, pastikan untuk tidak sering memegangnya. Karena itu, memilih masker dengan ukuran yang tepat sangat disarankan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi sentuhan tangan Anda sendiri.
Ketika ingin melepas masker corona, Anda juga harus mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, lepaskan masker dimulai dari tali yang ada di belakang telinga. Langsung jauhkan masker dari wajah setelah dilepas agar kotoran yang menempel di masker tidak masuk ke tubuh Anda.
WHO mengatakan untuk langsung mencuci masker kain setelah dipakai. Jika Anda tidak langsung mencucinya, Anda bisa memisahkannya terlebih dahulu dari bahan atau baju yang lain.
Selain memberikan imbauan seperti yang telah disebutkan, WHO juga mengingatkan beberapa hal yang masih sering dilakukan. Pertama, jangan memakai masker corona yang sudah rusak karena masker tidak akan berfungsi dengan benar.
Selanjutnya, seperti yang sudah dikatakan, jangan memakai masker corona yang longgar atau tidak menutupi area hidung, dagu, dan mulut. Jika Anda merasa sulit bernapas saat memakai masker, Anda bisa memilih bahan lain yang lebih nyaman.
Jangan pula melepas masker saat ada orang lain yang berjarak kurang dari satu meter dengan Anda karena memiliki resiko yang cukup tinggi dalam persebaran virus. Selain itu, WHO juga mengatakan untuk tidak berbagi masker yang sama dengan orang lain.
Sumber: kontan.co.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Sebut Pandemi akan Berlangsung Lama, Ini Kata Satgas Covid