Terungkap Isi Surat Wasiat, Janda Cantik asal China yang Lompat dari Lantai 53 Apartemen di Jakarta

Peristiwa seorang janda cantik asal China melompat berujung sebuah surat wasiat yang ditinggalkan.

Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Foto HM (31) semasa hidup. HM merupakan WNA Tiongkok yang tewas usai melompat dari Apartemen Ancol Mansion, Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (28/7/2020) lalu. 

Tidak bisa berbahasa Indonesia

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan korban tak bisa berbahasa Indonesia.

"Menurut keterangan penghuni lain, korban jarang sosialisasi dengan komunitasnya karena korban nggak bisa Bahasa Indonesia," ucap Budhi di Apartemen Ancol Mansion, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (30/7/2020).

HM sendiri sudah menetap di apartemen tersebut enam bulan belakangan.

Dirinya tiba di Indonesia sejak Januari 2020 lalu dengan tujuan berwisata.

Prakiraan Cuaca 1 Agustus 2020, Lengkap 33 Kota Besar di Indonesia, 3 Wilayah Bakal Hujan Lebat

Ia difasilitasi oleh kakak tirinya menetap di apartemen tersebut.

Adapun selama enam bulan ini, HM tinggal sendirian di apartemennya itu, dengan perilaku yang jarang bergaul.

"Walaupun di sini ada komunitas warga keturunan atau warga Tiongkok yang bisa bahasa sama dengan korban," ucap Budhi.

tribunnews
Foto surat wasiat yang ditinggalkan HM sebelum melompat dari lantai 53 Apartemen Ancol Mansion. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Baru bercerai dengan suami

Meskipun korban diketahui tak memiliki permasalahan cukup serius, diketahui HM baru bercerai dari suaminya beberapa waktu lalu.

"Selama ini yang bersangkutan tidak ada masalah. Tapi kebetulan yang bersangkutan baru bercerai dari suami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (30/7/2020).

HM sendiri menjadi penghuni Apartemen Ancol Mansion sejak Januari 2020.

Dibantu kakak tirinya, HM masuk ke Indonesia pada awal tahun lalu dengan tujuan berwisata.

Selama enam bulan terakhir ini, HM yang belum lancar berbahasa Indonesia akhirnya kesulitan untuk bersosialisasi dengan penghuni apartemen lainnya.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 menghalangi niat HM yang bersikeras hendak kembali ke negaranya.

"Dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum bisa kembali ke negaranya. Menurut keterangan penghuni lain, korban jarang sosialisasi dengan komunitasnya karena korban nggak bisa Bahasa Indonesia," ucap Budhi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved