Siapa Sebenarnya Pablo Escobar? 'Penguasa' Narkoba Terbesar Kolombia yang Pernah Ada
Menelusuri jejak Pablo Escobar sangat menarik, petualangannya menguasai perdagangan narkoba di Amerika.
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM - Satu di antara film menarik tentang kartel narkoba yaitu Escobar: Paradise Lost.
Film ini mengisahkan Pablo Escobar, gembong narkoba terbesar di dunia pada masanya.
Menelusuri jejak Pablo Escobar sangat menarik, petualangannya menguasai perdagangan narkoba di Amerika.
Siapa sebenarnya Pablo Escobar?

• KH Hasyim Wahid (Gus Im) Adik Gus Dur dan Gus Sholah Meninggal Dunia
• Buang Orok hingga Dimakan Biawak, Wanita Ini Ngaku Bersetubuh dengan Sejumlah Pria Sebelumnya
Nama lengkapnya Pablo Emilio Escobar Gaviria.
Ia lahir 1 Desember 1949 dan meninggal 2 Desember, 1993.
Pria yang populer dipanggil Pablo Escobar merupakan gembong narkoba dan pengedar narkoba Kolombia.
Wikipedia menuliskan, kartel Pablo, pada puncak kariernya, menyediakan diperkirakan 80% dari kokain yang diselundupkan ke Amerika Serikat, memberikan pendapatan pribadi US $21,9 miliar setahun.
Pablo Escobar sering disebut "Raja Kokain".
Ia kriminal terkaya dalam sejarah, dengan kekayaan bersih yang diketahui diperkirakan US $30 miliar pada awal 1990-an.
Hal itu membuatnya satu di antara orang terkaya di dunia pada masa jayanya.
Escobar lahir di Rionegro, Kolombia dan dibesarkan di Medellín di dekatnya.
• Janda Muda Asal Tiongkok Lompat dari Lantai 53 Apartemen di Jakarta, Surat Wasiat Mengharukan
Setelah sempat belajar di Universidad Autónoma Latinoamericana di Medellín. I
Ia keluar tanpa gelar dan mulai terlibat dalam kegiatan kriminal yang melibatkan menjual rokok selundupan, bersama dengan tiket lotre palsu, dan berpartisipasi dalam pencurian kendaraan bermotor.
Pada 1970-an ia mulai bekerja untuk berbagai penyelundup barang ilegal, sering menculik dan menahan orang untuk tebusan sebelum mulai mendistribusikan bubuk kokain sendiri, serta membangun rute penyelundupan pertama ke Amerika Serikat, pada 1975.
Infiltrasinya ke pasar narkoba AS diperluas secara eksponensial karena meningkatnya permintaan untuk kokain dan, pada 1980-an, diperkirakan bahwa 70 sampai 80 ton kokain dikirimkan dari Kolumbia ke AS secara bulanan.
Jaringan narkoba itu umumnya dikenal sebagai Kartel Medellín, yang sering bersaing dengan kartel saingan dalam negeri dan luar negeri, yang mengakibatkan banyak pembantaian dan kematian polisi, hakim, penduduk setempat dan politisi terkemuka.
Pada 1982, Escobar terpilih sebagai anggota alternatif dari Kamar Perwakilan Kolombia sebagai bagian dari Partai Liberal Kolombia.
Melalui ini, dia bertanggung jawab untuk pembangunan banyak rumah sakit, sekolah, dan gereja-gereja di Kolombia barat, yang memberikannya popularitas dalam Gereja Katolik Roma lokal, serta dengan penduduk setempat dari kota-kota yang sering dikunjunginya.
• Resep Rendang Sajian Spesial Idul Adha, Lengkap Dengan Trik agar Tekstur Daging Empuk
Namun, Escobar telah difitnah oleh pemerintah Kolombia dan Amerika Serikat, karena eksploitasi kekuasaan politiknya, yang mengakibatkan Kolombia menjadi ibu kota pembunuhan dunia.
Pablo Escobar ditembak dan dibunuh oleh Polisi Nasional Kolombia, di kampung halamannya, 24 jam setelah ulang tahun ke-44 nya. (Suci Rahayu/ tribunjambi.com)